Bisnis.com, JAKARTA — Untuk mendongkrak penjualan tahun ini, PT Tata Motors Distribusi Indonesia mulai menyasar pasar perkebunan, khususnya kelapa sawit, dengan memasarkan truk ringan, yakni Tata LPT 913.
Strategi tersebut terbilang bertolak belakang dari arus umum. Pasalnya, beberapa produsen truk ringan tidak terlalu berfokus pada pasar tersebut saat pelambatan ekonomi, tetapi lebih menyasar pasar industri makanan dan minuman.
Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) Biswadev Sengupta mengatakan India yang merupakan negara asal Tata adalah importir CPO terbesar bagi Indonesia. Karena itu, pihaknya mendesain LPT 913 agar lebih cocok untuk perkebunan di Indonesia.
Biswadev mengklaim truk ringan terbaru dari Tata itu memiliki tingkat efisiensi 15-20 persen dari kendaraan sekelas di merek lain.
“Karena India adalah importir terbesar CPO dari Indonesia, maka kami ingin berikan solusi. Truk kami lebih efisien dengan lebar 2,1 meter yang melebihi kompetitor, sehingga daya angkut lebih banyak,” katanya, Kamis, 7 Mei 2015.
Menurut dia, produk baru tersebut ditujukan untuk melengkapi line up kendaraan Tata di Indonesia. Dengan demikian, pelambatan ekonomi yang mempengaruhi pasar perkebunan tidak terlalu menjadi fokus Tata dalam meluncurkan truk tersebut.
Biswadev mengklaim LPT 913 lebih murah 15% dari produk kompetitor. LPT 913 dibanderol dengan harga 210 juta off the road Jakarta.
BISNIS.COM