TEMPO.CO, Banda Aceh - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan imigran Rohingya yang terdampar di wilayah Indonesia tetap diberlakukan sebagai pengungsi. “Para pengungsi itu sudah masuk ke wilayah kita, diperlakukan sebagai pengungsi. Ini ada hukumnya, hukum internasional,” kata Moeldoko saat kunjungan kerjanya ke Banda Aceh, Kamis, 21 Mei 2015.
Menurut Moeldoko, mereka yang telah berada di Indonesia seperti etnis Rohingya di Aceh harus diperlakukan secara manusiawi dengan alasan kemanusiaan. Pihak TNI selaras dengan kebijakan Menteri Luar Negeri yang memutuskan menampung pengungsi Rohingya di Indonesia sementara waktu.
Di luar itu, menurut Moeldoko, TNI tetap menjaga keutuhan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari masuknya imigran gelap. “Prinsipnya, kami bertugas menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia, siapa pun dari luar harus dilarang masuk, itu memang sudah tugas negara,” kata Moeldoko.
Panglima TNI berkunjung ke Aceh dengan sejumlah kegiatan. Moeldoko tiba di Bandara Lanud Iskandar Muda, Kamis pagi, langsung bergerak menuju ke Pulau Rondo, Kota Sabang (salah satu pulau terluar), untuk meresmikan patung pahlawan nasional, Tgk. Umar.
Moeldoko kembali ke Banda Aceh menjelang siang, dan bertemu dengan jajarannya di Markas Kodam Iskandar Muda. Selanjutnya pukul 14.15 WIB, Moeldoko akan mengadakan pertemuan dengan unsur pemerintah Aceh dan tokoh masyarakat di Pendopo Gubernur.
Menjelang pensiun pada 1 Agustus 2015, Moeldoko aktif berkunjung ke beberapa kota di Sumatera. Sebelumnya, Moeldoko mengunjungi Lampung, Bengkulu, dan Padang.
ADI WARSIDI