Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Akseyna UI: Ini Sederet Gelagat Aneh Saksi Kunci

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Seorang teman Akseyna, Jibril, diketahui tinggal di Asrama Universitas Indonesia. Jibril dikenal dekat dengan Akseyna, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI), yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada 28 Maret, 2015.

Hingga kini kasus kematian Akseyna masih misterius. Namun polisi meyakini Akseyna tidak bunuh diri. Saat Tempo mendatangi asrama tersebut, komandan regu sekuriti yang berjaga, Arif, mengatakan, sejak Minggu, 31 Mei 2015, Asrama UI sudah dikosongkan. Mahasiswa yang tinggal di 1.250 kamar yang ada di asrama itu diminta angkat kaki.

Arif membenarkan Jibril, tinggal di asrama. "Terakhir terlihat seminggu lalu. Saat ini seluruh kamar sudah kosong semua. Tidak ada penghuninya," kata Arif, Selasa, 2 Mei 2015.

Baca juga:
Prasasti Kutukan di Kota Batu : Berani Usik, Petinggi  dan Bupati  Ini Mati Aneh
Prostitusi Artis: Kesukaan Petinggi, Ini Ciri-ciri Artis SB

Arif mengaku tidak mengetahui aktivitas Jibril saat di asrama. Sebab, ketika keluar-masuk tidak pernah bertegur sapa. Menurutnya, hanya penghuni perempuan saja yang ramah dan mau menyapa petugas sekuriti seperti dia. Jibril, kata dia, memang jarang di asrama.

Petugas memastikan saat ini seluruh kamar harus dikosongkan. Sebab, sejak sebulan lalu, surat pengosongan diberikan kepada mahasiswa yang menghuni. "Kalau tidak pindah kamar disegel, sudah diberi tahu sudah sejak sebulan lalu," imbuhnya.

Salah satu petugas sekuriti, yang tidak menyebutkan namanya, Jibril selalu menggunakan bus UI bila ingin keluar. "Di asrama ini orang luar tidak boleh masuk," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Humas UI Riffeli Dwi Astuti mengatakan Jibril masih menjalani perkuliahan seperti biasa. Jibril, kata dia lagi, memang meminta untuk dipindahkan ke Asrama UI. "Sekarang sudah sebulan lebih di Asrama UI. Itu atas permintaan yang bersangkutan. Belum bisa ditentukan sampai kapan," ucapnya.

Saksi Penting

Penjaga kos Akseyna di Wisma Widya, Beji, Depok, Maryamah, 37 tahun, mengatakan yang terakhir melihat Akseyna di kos adalah suaminya, Edi Sukardi, 42 tahun. Pada Selasa malam, 24 Maret 2015, Edi mengaku melihat Akseyna sedang mengambil air minum di dapur yang letaknya di lantai bawah.

Tiga hari kemudian Jibril datang ke kamar Akseyna, mengetuk pintu, tapi Akseyna tidak ada. Saat itu mayat mahasiswa ini belum ditemukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Minggu, 29 Maret 2015, Edi meminta Jibril untuk datang membereskan kamar Akseyna. Setelah Asar, Jibril datang seorang diri ke Wisma Widya. Pada sore itu, Jibril masuk ke dalam kamar Akseyna dan menemukan secarik kertas menggunakan bahasa Inggris yang menempel di tembok kamar.

Jibril langsung menunjukkan surat itu kepada Edi dan mengatakan ini seperti surat perpisahan. "Kata Jibril ini surat perpisahan, intinya Akseyna minta jangan dicari,” ucap Maryamah, mengingat kejadian saat itu.

Baca juga:
Baru Ngantor, Ahok Sudah Ngomel-ngomel, Ada Apa?
Berkley Dituduh Bodong: Wah, Alumnusnya di Kabinet Jokowi?

Menurut ayah korban, Kolonel Sus Mardoto, si penerima panggilan telepon dari istrinya di kosan anaknya saat kejadian adalah sama dengan yang memberikan surat wasiat Akseyna kepadanya.

“Saya tidak bisa menyebut nama, karena takutnya jadi menuduh, tapi sepertinya sudah pernah disebut di media," kata Kolonel Sus Mardoto, saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 Mei 2015.

Menurut Mardoto, orang yang sama pula hadir dalam pertemuan antara dia dan perwakilan jurusan biologi pada 30 Maret 2015, pukul 16.00 WIB. Saat itu Mardoto datang ke kampus untuk mencari informasi tentang Akseyna pasca-melihat jenazah Ace--nama panggilan Akseyna--di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

IMAM HAMDI

SIMAK:
Inilah Penyebab Jusuf Kalla Dianggap Anti-KPK
Mengharukan, Anak Tani Miskin Ini Akhirnya Ditawari S2 di LN

KANAL TERKAIT:
BERITA TERBARU JAKARTA | METRO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.