TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus artis Venna Melinda sudah mewanti-wanti anaknya, Verrell Bramasta, yang memasuki dunia hiburan. “Saya ingatkan dia dari awal, bahwa dunia artis itu identik dengan hedon,” kata Venna saat dihubungi Rabu 3 Juni 2015.
Gaya hidup mewah dan hedonisme itu diikuti artis dari berbagai kelas. Ketika si artis masih pemula dan belum memiliki honor tinggi, kata Venna, ia akan melakukan berbagai cara agar bisa memenuhi kebutuhan gaya hidupnya yang suka berbelanja itu. “Caranya ini yang bisa bermacam macam,” kata Venna.
Venna pun mengatakan kepopuleran artis juga tidak akan selamanya tinggi. Menurut Venna, ada kalanya kiprah artis itu meredup. “Sayangnya banyak artis yang alami post power syndrome,” katanya. Artis itu tidak akan merasa ikhlas dengan kepopulerannya yang menurun. Beberapa dari mereka pun akan melakukan berbagai cara untuk mengembalikan ketenarannya.
Anggota Komisi Pendidikan ini mengingatkan anaknya tentang visi dan misi seseorang saat yakin ingin menjadi artis. “Apa hanya ingin kaya dengan sensasi atau mau dikenal karena prestasi,” kata Venna. Seseorang bisa saja kaya, namun bila dengan selalu melakukan sensasi, bisa saja nanti dia mencoreng nama keluarga.
Venna selalu mengingatkan bahwa nama baik itu sangat besar nilainya. Sebaliknya, sanksi sosial yang diakibatkan pencemaran nama baik itu sangat menyakitkan.
Akhir akhir ini heboh diberitakan artis yang memiliki kerjaan sampingan di dunia prostitusi. Pada kasus terakhir kuasa hukum germo seleb Robbie Abbas, Pieter Ell, mengatakan artis berinisial SB sering meminta dicarikan klien untuk berkencan dengan tarif Rp 50 juta untuk tiga jam. Robbie Abbas alias RA adalah tersangka germo seleb. SB sendiri dikatakan memiliki pelanggan pengusaha dan anggota parlemen.
MITRA TARIGAN