TEMPO.CO, Bekasi - Sejak orang tak dikenal meneror penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Afief Julian Miftah, istri pegawai lembaga antirasuah itu, Risma, merasa ketakutan.
"Pertama ban mobilnya dicoblos-coblos dan dilempar telur busuk," kata Ike, 51 tahun, tetangga Afief, kepada Tempo, Senin, 6 Juli 2015.
Ihwal peristiwa pertama itu, kata Ike, Risma tak terlalu mempersoalkan. Sebab yang menjadi obyek kemarahan orang tak dikenal itu ialah kendaraan.
Tapi teror tak berhenti di situ. Keesokan harinya, mobil Honda Freed milik Afief disiram menggunakan air keras di bagian depan. Sejak saat itu, kata Ike, Risma mengaku ketakutan. "Curhat ke saya, ada apa ini?" kata Ike.
Lantaran melihat Risma panik, Ike berusaha menenangkan tetangganya itu. Ia sempat menduga ada masalah pribadi. Menurut Ike, yang terpenting bukan orang yang menjadi sasaran teror itu. "Kemudian langsung dipasang kamera CCTV," katanya.
Ternyata teror berlanjut. Pada Ahad malam, 5 Juli 2015, sebuah benda menyerupai bom ditemukan di dekat pagar rumah Afief yang berada di perumahan Mediterania Blok A 160, Kelurahan Jakamulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sekitar pukul 20.00.
Afief segera melapor ke kepolisian. Tak lama kemudian Tim Gegana Kepolisian Daerah Metro Jaya tiba di rumahnya. Setelah diselidiki dan diledakkan, ternyata benda itu bukan bom, dan tak memiliki daya ledak. Tapi, menurut hasil identifikasi, benda tersebut dibentuk menyerupai bom lantaran terdapat lampu, timer, baterai, dan rangkaian kabel.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Polisi juga mempelajari rekaman kamera pengawas yang dipasang di rumah Afief.
ADI WARSONO