TEMPO.CO, Jakarta - Dua pilot yang dituduh polisi Australia bergabung Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) ternyata berteman baik. Tomi Hendratno alias Abu Alfatih Hendratno dan Ridwan Agustin alias Ridwan Ahmad Al-Indonesiy adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.
"Saya kenal baik Ridwan sejak sekolah penerbangan, walaupun beda angkatan," kata Tomi, Jumat, 10 Juli 2015.
Namun Tomi hilang kontak dengan Ridwan sejak dua tahun terakhir. "Saya tak tahu dia di mana. Mudah-mudahan isu itu juga tidak benar," kata Tomi. Sebelum lost contact, keduanya masih sering saling sapa lewat Facebook.
Kabar Tomi dan Ridwan bergabung ISIS dilansir situs asal Amerika Serikat, The Intercept, berdasarkan bocoran dokumen yang mereka miliki dari laporan intelijen Kepolisian Federal Australia (AFP) pada Selasa lalu. Laporan setebal 10 halaman itu menyebutkan mereka diduga sudah berada di Suriah atau Irak karena terpengaruh propaganda pro-ISIS.
Tomi juga pernah menjadi prajurit TNI Angkatan Laut dengan pangkat kapten sebelum pensiun pada 2010. Ia juga disebut lulus dari Jeanne d'arc Navy Officer Training College di Prancis pada 2005, lalu bergabung dengan Premiair pada 2012, sebelum akhirnya keluar Juni lalu.
Tomi membantah isu yang menyebutnya telah bergabung dengan ISIS. "Saya kaget dengan pemberitaan di luar. Saya tegaskan tidak ada hubungan dengan mereka, apalagi dibaiat," kata Tomi.
INDRI MAULIDAR