TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini belum mau berkomentar banyak mengenai pencalonannya sebagai kepala daerah yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Risma juga enggan berbicara soal persiapannya menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya antara 26 dan 28 Juli 2015.
Risma mengaku tidak mempersiapkan diri secara khusus dalam pendaftaran itu, meski dalam aturannya tiap kandidat wajib menyerahkan surat keterangan catatan kepolisian. “Persiapan apa, rek? Aku tidak ngurusi itu, bukan bagianku,” ujar Risma di ruang kerjanya, Kamis, 23 Juli 2015.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menuturkan ada bagian tersendiri yang akan mengurusi persyaratan pendaftaran ke KPU Surabaya. "Tidak ada persiapan," ucapnya.
Tentang peluangnya yang disebut-sebut besar untuk kembali duduk sebagai Surya 1--sebutan untuk Wali Kota Surabaya, Risma mengaku tak terlalu memikirkan. Menurut dia, semua itu sudah dia serahkan kepada Tuhan. “Kayak Tuhan saja kamu (wartawan) bilang saya pasti menang,” tutur Risma.
PDI Perjuangan resmi merekomendasikan pencalonan pasangan Risma-Wisnu Sakti Buana pada Rabu, 8 Juli 2015. Rekomendasi itu dibacakan Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi dalam Rapat Kerja Cabang Khusus PDI Perjuangan Kota Surabaya di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor.
Hingga mendekati tenggat pendaftaran, belum ada calon lain yang mendeklarasikan diri untuk bersaing dengan Risma. Elektabilitas dan popularitas Risma yang masih tinggi membuat partai-partai pesaing masih berpikir soal strategi mengalahkannya.
Sebelumnya, pentolan grup band Dewa 19, Ahmad Dhani, dan artis sekaligus politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Arzeti Bilbina, disebut-sebut bakal ikut bersaing dalam pilkada Surabaya. Namun belakangan, Dhani menyatakan menolak dicalonkan Partai Gerakan Indonesia Raya. Adapun kabar soal pencalonan Arzeti tak kedengaran lagi.
MOHAMMAD SYARRAFAH