TEMPO.CO, Gunungkidul - Tim sukses Subardi dan Wahyu Purwanto menilai molornya pembuatan alat peraga kampanye oleh KPU Gunungkidul, Yogyakarta, telah menguntungkan calon inkumben Badingah-Immawan Wahyudi. Sedangkan tiga calon lainnya adalah wajah baru, sehingga perlu dikenalkan kepada masyarakat lewat media yang besar dalam alat peraga.
Menurut Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Gunungkidul Arief Wibowo, jika sampai pertengahan September alat peraga belum terpasang, artinya KPU sudah gagal menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pilkada.
KPU, kata dia, harus bisa memastikan tenggat pasti penyelesaian alat peraga. “Menurut kami, ini bisa cepat karena semua desain sudah jadi, tinggal memasukkan nomor urut,” ucapnya kepada Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015.
Pekan pertama kampanye pemilihan kepala daerah, yang akan dimulai besok, akan sepi dari baliho, spanduk, dan umbul-umbul. Pasalnya, KPU Gunungkidul mengaku belum bisa menyelesaikan pengerjaan alat-alat peraga kampanye tersebut.
Komisioner KPU Bidang Divisi Logistik Andang Rahardjo mengatakan belum selesainya alat peraga tersebut karena jadwal antara penetapan calon, penentuan nomor urut, dan kampanye saling berdekatan. Besok kampanye sudah dimulai hingga 5 Desember mendatang. "Selasa baru dapat nomor urut kampanye, lalu masuk desain dan cetak, tak mungkin terkejar karena calonnya banyak," ujarnya.
Baca Juga:
Menurut Andang, setiap calon kepala daerah hanya akan diberikan bahan kampanye yang meliputi lima item. Setiap pasangan calon mendapatkan bahan kampanye berupa poster sebanyak lima buah untuk tiap RT, selebaran sebanyak satu buah setiap kepala keluarga, slayer satu buah tiap KK, brosur lima lembar setiap RT, dan pamflet lima buah setiap RT.
"Untuk bahan kampanye dibagikan sendiri oleh tim sukses. Dan untuk alat peraga, KPU yang akan memasangnya nanti," kata Andang.
KPU Gunungkidul mengatakan, untuk pengadaan bahan dan alat peraga kampanye bagi empat pasangan calon kepala daerah, dialokasikan anggaran Rp 700 juta. Produksi bahan dan alat kampanye dilakukan satu rekanan pemenang lelang. "Jadi tiap calon dilarang memproduksi alat peraga dan bahan kampanye sendiri," tuturnya.
Dalam pengundian nomor urut, pasangan Badingah-Immawan Wahyudi (diusung PAN, Golkar, Hanura, NasDem, dan PPP) mendapat nomor urut 1, pasangan Benyamin Sudarmadi-Mustangid (jalur perseorangan) nomor urut 2, pasangan Djangkung Sudjarwadi-Endah Subekti Kuntaringsih (diusung PDI Perjuangan) nomor urut 3, dan Subardi-Wahyu Putranto (diusung PKS, Gerindra, PKB, dan Demokrat) memperoleh nomor 4.
PRIBADI WICAKSONO