TEMPO.CO, Jakarta - Hingga penutupan perdagangan kemarin sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mantap berada di zona hijau. Analis dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan IHSG masih terimbas sentimen positif sehingga membuatnya semakin kuat. “Belum adanya sentimen negatif membuat laju IHSG masih cukup kuat mempertahankan posisinya di zona hijau,” kata Reza dalam siaran persnya, Selasa, 13 Oktober 2015.
Reza berujar, aksi beli pada saham-saham yang tergolong big caps, antara lain HMSP, AALI, UNVR, BBRI, UNTR, ITMG, dan beberapa emiten tambang yang masih menunjukkan penguatannya, turut menambah sentimen positif. “Aksi beli pun masih cukup mendukung meskipun sudah mulai terlihat berkurang,” ucapnya.
Meski dorongan penguatan rupiah mulai berkurang, tutur Reza, IHSG mencoba tetap bertahan dan tidak menjadikannya sebagai satu-satunya faktor penguatan seiring dengan kenaikan yang terjadi pada sejumlah bursa saham Asia. “Di tengah potensi terjadinya pembalikan arah, laju IHSG kembali sedang mencoba untuk bergerak positif dengan mempertahankan tren kenaikannya.”
Reza mengatakan, sepanjang sentimen yang ada masih cukup positif, laju IHSG mencoba tetap bertahan di zona hijau. Meski demikian, Reza mengimbau agar pasar tetap mewaspadai potensi pembalikan arah jika volume beli mulai berkurang.
Selain itu, utang gap pada level 4.346-4.381 masih menjadi halangan sehingga masih rawan aksi profit taking kembali. Transaksi asing kembali net buy, dari Rp 175,34 miliar menjadi Rp 306,97 miliar.
“Meski diwarnai awan profit taking, tampaknya belum terlalu besar, sehingga adanya aksi tersebut belum menggoyahkan laju IHSG di teritori hijau,” ucapnya.
Pada perdagangan Selasa, 13 Oktober 2015, Reza memperkirakan IHSG berada pada rentang support 4.572-4.584 dan resisten 4.645-4.660. “Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.535-4.565, tapi belum melampaui target resisten 4.635-4.657,” ujarnya.
MAYA AYU PUSPITASARI