TEMPO.CO, Ninawa - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengklaim terlibat dalam kecelakaan pesawat jet Rusia yang jatuh di Provinsi Sinai, Mesir, pekan ini. Namun otoritas Mesir dan Rusia menolak klaim tersebut.
Rupanya, sikap Mesir dan Rusia sama sekali tidak mengurangi sukacita ISIS. Washington Post, Jumat, 6 November 2015, melaporkan kelompok teror itu merayakan jatuhnya pesawat Rusia.
Washington Post menyebutkan, dalam video yang dirilis di media sosial oleh ISIS pekan ini, para milisi bersenjata tampak membagi-bagikan permen kepada sejumlah orang, termasuk anak-anak, bersama komunike dari Provinsi Sinai yang mengungkapkan peran mereka dalam kecelakaan itu.
Selama video, seorang yang berbicara dalam bahasa Rusia tampak mengacung-acungkan pisau, menyebut Vladimir Putin babi, dan mengatakan kepada presiden Rusia itu, "Kami akan menyerang Anda di rumah Anda dan menghancurkan Anda."
Video itu tampaknya direkam di Provinsi Ninawa, Irak, daerah yang diserobot ISIS tahun lalu.
Tentang kemunculan anak-anak di video tersebut, ISIS dikenal juga telah merekrut anak-anak, dengan menawari mereka pendidikan. Tahun lalu, Wall Street Journal melaporkan milisi ISIS memberikan jus dan permen kepada anak-anak yang menonton video propaganda, yang banyak berisi materi pembunuhan sadistis.
Kemudian anak-anak yang direkrut akan muncul sebagai pembunuh di video propaganda berikutnya. Tahun lalu, seorang anak ditunjuk untuk menembak dua orang yang mengaku bekerja dengan Dinas Keamanan Federal (FSB), badan intelijen Rusia.
Pada Juli lalu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa setidaknya 19 anak telah dijadikan pelaku bom bunuh diri.
Sementara itu, menurut laporan terbaru, para pejabat Amerika Serikat dan Inggris telah menuding bahwa pesawat Metrojet 9268 yang jatuh di Mesir disebabkan oleh ledakan sebuah bom yang diselundupkan oleh teroris ISIS atau kelompok afiliasinya.
WASHINGTON POST | MECHOS DE LAROCHA