Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Psikolog: Anak Eks Gafatar Perlu Sekolah dan Arena Bermain  

image-gnews
Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO
Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COSemarang - Psikolog Universitas Diponegoro Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan anak-anak mantan anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah kembali dan menempati masa karantina memerlukan sekolah darurat dan arena bermain.

Menurut Hastaning, dua kebutuhan itu merupakan hal pokok anak mantan anggota Gafatar yang sebelumnya ikut orang tuanya. “Di sana sudah tak sekolah. Mereka kangen, sekolah itu hak mereka,” kata Hastaning Sakti saat menghibur sejumlah anak mantan anggota Gafatar di ruang tunggu Pelabuhan Penumpang Tanjung Emas Semarang, Senin, 25 Januari 2016.

Hastaning meminta layanan sekolah darurat dan arena bermain dibuka di penampungan asrama haji Donohudan Kabupaten Boyolali. “Selain itu, perlu dibedakan penanganan antara orang tua dan anak-anak,” tutur Hastaning.

Baca juga: Menteri Anies Jamin Anak-anak Eks Gafatar Dapat Pendidikan

Dia menuturkan, kondisi anak-anak mantan anggota yang ditemui di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih stabil. Meski diakui  trauma, mudah dinormalkan kembali. Hastaning menjelaskan, trauma yang dialami anak-anak muncul akibat diangkut orang tuanya tanpa pamit sekolah sehingga belum bisa melanjutkannya di tempat baru.

“Selama ikut orang tuanya, mereka mengaku nyaman, ada yang baru di sana, tempat mancing, makan bebas. Tapi saat pindah mendadak begini, tak jarang sibuk packing dimarahi,” katanya.

Pantauan Tempo di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Senin pagi 25 Januari 2016, seorang anak yang sedang sakit dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Kariadi Semarang. Sedangkan anak-anak yang dalam kondisi sakit ringan mencapai 13 orang. “Sebanyak 42 orang eks anggota Gafatar yang diangkut telah sakit di atas kapal, 14 di antaranya anak-anak," kata Kapten KRI Gilimanuk, Mayor Antonius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Cara Dinas Sosial Merehabilitasi Eks Anggota Gafatar

Para mantan anggota Gafatar yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, langsung mendapat layanan pemeriksaan medis. Tim penjemput mengutamakan pemeriksaan penumpang yang membawa anak-anak. Selain layanan medis, mantan anggota Gafatar didata secara administrasi.

Pantauan Tempo, mereka kelihatan kelelahan ketika tiba. Kemudian tim penjemput memberi makanan dan minuman. Mereka menempati ruang tunggu sambil beristirahat dan makan sebelum diangkut ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.



EDI FAISOL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

1 hari lalu

Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang Erry Sadewo bersalaman dengan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang Suharsono, di Kantor DPD PKS Kota Semarang, Senin 6 Mei 2024. ANTARA/HO-PKS
Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.


Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

3 hari lalu

Ketua DPD Partai Golkar Kota Semarang Erry Sadewo bersalaman dengan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang Suharsono, di Kantor DPD PKS Kota Semarang, Senin 6 Mei 2024. ANTARA/HO-PKS
Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.


10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

7 hari lalu

tokoindonesia.com
10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.


Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

8 hari lalu

Dua orang wisatawan duduk di depan bangunan Lawang Sewu, di Semarang, Jawa Tengah, 24 september 2018. Dahulu gedung ini  merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS yang dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Tempo/Rully Kesuma
Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.


SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

12 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. FOX2now.com
SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.


Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

18 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

22 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

52 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.


Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

56 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

11 Maret 2024

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.