Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

100 tahun Expo yang Terlupakan

PADA 1914, Semarang menorehkan sejarah penting dalam perdagangan dunia. Sepanjang 20 Agustus-22 November, di kota itu digelar Koloniale Tentoonstelling-pameran dagang akbar internasional. Perhelatan tersebut merupakan expo internasional pertama dan terbesar di kawasan Asia pada zamannya. Pameran itu diikuti hampir semua daerah di Nusantara dan sejumlah perwakilan dari mancanegara.

Koloniale Tentoonstelling dimotori oleh Oei Tiong Ham, taipan Semarang yang dikenal sebagai raja gula Asia. Sebagian paviliun yang menjadi stan pameran dirancang arsitek pribumi Mas Aboekassan Atmodirono. Namun expo itu diprotes oleh Ki Hadjar Dewantara hingga membuat ia menulis artikel yang terkenal: "Seandainya Aku Seorang Belanda".

Tempo menelusuri jejak pameran dagang akbar yang "kontroversial" dan nyaris terlupakan tersebut serta menyajikan kisah sang taipan dan arsitek di belakangnya.

22 September 2014 | 00.00 WIB

100 tahun Expo yang Terlupakan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PAPAN bertulisan "Koloniale Tentoonstelling 1914" tergantung tepat di bawah lengkungan gapura raksasa dari rangkaian baja. Di kanan-kiri gapura, menjulang empat menara lengkap dengan lampu penerang menggantung. Gapura menyatu dengan dua baris gedung bergaya Eropa. Pada malam hari, menara menyala seperti mercusuar di tepi laut. Itulah salah satu pintu masuk perhelatan Koloniale Tentoonstelling.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus