Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CUKUP sulit mencari jejak Atmodirono di Semarang. Jejaknya hanya bisa ditemui di kawasan Bangkong. Di sana nama dia diabadikan menjadi nama sebuah jalan. Padahal dia satu-satunya arsitek pribumi yang ikut merancang paviliun pada pameran akbar Koloniale Tentoonstelling. Bersama dua arsitek asal Belanda, Maclaine Pont dan D.C. Buurman, Atmodirono (almarhum) mendesain sebagian dari 105 paviliun yang digunakan untuk stan pameran.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo