Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

3 Tips Relaktasi bagi Ibu yang Pernah Putus Menyusui

Ketika berhenti menyusui, tubuh tidak lagi memproduksi ASI karena dianggap sudah tidak dibutuhkan. Tapi jika ingin kembali menyusui, coba relaktasi.

7 Agustus 2021 | 18.10 WIB

Ilustrasi menyusui. MomTricks
Perbesar
Ilustrasi menyusui. MomTricks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu berhenti menyusui bisa terjadi karena beberapa alasan, misalnya sakit yang lama atau alasan nonmedis. Ketika berhenti menyusui, tubuh tidak lagi memproduksi air susu ibu atau ASI karena dianggap sudah tidak dibutuhkan tubuh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, ini bukan berarti ASI tidak akan berhenti berproduksi. Jika ibu ingin kembali menyusui bayi ini bisa dilakukan dengan proses yang disebut dengan relaktasi.

Relaktasi adalah tindakan memulai kembali menyusui setelah beberapa lama berhenti menyusui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam Cerita Cantika "Pekan ASI Dunia" pada Jumat, 6 Agustus 2021, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia atau AIMI Nia Umar memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan ibu dalam proses relaktasi.  

1. Banyak aktivitas bersama bayi

Perbanyak aktivitas bersama dengan bayi, seperti lebih banyak menggendong dan melakukan kontak fisik dengan bayi

2. Perhatikan usia bayi

Proses relaktasi dapat dilakukan sendiri dari rumah jika usia bayi masih di bawah 3 atau 4 bulan. Namun, jika di atas usia itu kemungkinan besar ibu membutuhkan bantuan tenaga kesehatan yang lebih paham. AIMI menyarankan ke konsultan laktasi yang bergelar International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC).

"Mereka punya skill tambahan, kemampuan lebih, untuk bisa mendampingi ibu-ibu dalam proses relaktasi. Bahkan saya pernah bertemu dengan ibu yang relaktasi, anaknya udah enam bulan ke atas, dan itu sampai diopname, dan itu berhasil," kata Nia. 

3. Dukungan keluarga 

Proses relaktasi ini butuh komitmen kuat, bukan hanya ibu tapi seisi rumah terutama suami. "Bayinya ketika relaktasi itu rewel, jadi ibunya perlu didukung, jangan malah disalah-salahin," kata dia. 

Semakin banyak dukungan yang didapatkan maka semakin besar kemungkinan ibu akan bertahan dan tidak menyerah

“Jadi sebenarnya hampir semua ibu tuh mau dan ingin menyusui cuma kalau dikatakan ASI-nya kurang bisa jadi dia tidak mendapatkan dukungan yang tepat di hari-hari pertama karena itu akhirnya produksi ASI tidak mencukupi di awal-awal,” jelas Nia.

Baca juga: Ibu dan Bayi Terpisah karena Covid-19, Ini Tips Menyusui Agar Tak Bingung Puting

SITI HAJAR SUWARDI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus