Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasokan air susu ibu atau ASI yang sedikit menjadi masalah umum bagi ibu yang baru melahirkan. Kadang kala kondisi ini membuat ibu stres karena khawatir anaknya akan kekurangan nutrisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada banyak alasan di balik minimnya produksi ASI, termasuk ketidakseimbangan hormon dan pengobatan tertentu. Jika ingin mengatasi masalah ini, penting untuk memahami alasannya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pasokan ASI hanya sedikit dan apa yang dapat Anda lakukan, seperti dilansir Times of India, Senin, 23 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Jaringan kelenjar tidak mencukupi
Masalah ini umumnya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Pada kondisi ini, saluran ASI tidak terbentuk dengan baik sehingga menghambat suplainya.
Kebanyakan masalah ini teratasi selama kehamilan kedua dan ketiga. Untuk merangsang saluran ASI, disarankan Anda membiarkan bayi menyusu langsung. Ingat, semakin banyak mengisap berarti lebih banyak ASI yang diproduksi. Sebab, payudara membutuhkan isapan yang tepat untuk menghasilkan ASI yang cukup.
2. Masalah hormonal
ASI diproduksi ketika hormon memberi sinyal ke payudara. Jadi, masalah hormon bisa menghambat suplai ASI. Kondisi seperti PCOS, diabetes, dan tiroid rendah dapat meningkatkan peluang untuk menghasilkan ASI sedikit. Jika Anda menderita salah satu dari kondisi di atas, temui ahli laktasi.
3. Operasi payudara
Operasi payudara dapat menyebabkan pembentukan fibroid yang berdampak pada saluran ASI. Berapa banyak susu yang diproduksi tergantung pada kerumitan pembedahan. Bahkan tindik puting dapat berdampak negatif pada produksi ASI.
4. Kontrasepsi oral
Sebagian besar kontrasepsi oral atau pil KB dapat mempengaruhi hormon. Perubahan ini bisa berdampak pada produksi ASI. Namun, kondisi ini tidak terjadi pada setiap wanita menyusui.
5. Pengobatan selama persalinan
Terkadang, wanita selama persalinan diberi obat yang dapat memengaruhi produksi ASI. Obat-obatan ini diberikan untuk menginduksi persalinan. Tapi untungnya, obat-obatan ini hanya menghambat suplai ASI untuk sementara. Begitu efek obatnya hilang, suplai ASI menjadi normal kembali.