Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Pada setiap daerah memiliki cita rasanya masing masing, masakan Pulau Jawa amat beragam, diantaranya nasi liwet, gudeg rawon dan lainnya.
Cita rasanya tidak sedikit sudah populer dan diterima diseluruh lidah masyarakat Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bahkan ke mancanegara karena lezat dan menggugah selera. Dari pelbagai sumber, berikut masakan khas Jawa terpopuler.
- Gudeg
Gudeg, merupakan makanan tadisional Jawa dari Yogyakarta dan Jaw Tengah. Namun, dalam perkembangannya, masyarakat mengenal gudeg terkenal berasal dari Yogyakarta sehingga membuat Yogyakarta sebagai kota Gudeg
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Umumnya, Gudeg terbuat dari nangka muda atau gori, sehingga menghasilkan rasa yang legit dan cita rasa yang manis. Selain, terbuat dari gori, gudeg juga bisa diolah dari putik bunga kelapa atau manggar, terkadang ditambahkan rebung alias bamboo muda dan potongan daging. Berbeda dari gudeg gori, gudeg manggar memiliki tekstur yang liat, dan tidak terlalu manis seperti gudeg gori.
Menurut catatan sejarah, gudeg menjadi makanan disukai segala golongan, dari raja-raja dan kalangan bangsawan, maupun prajurit, pegawai keraton, kaum pekerja, maupun rakyat kebanyakan.
Sejarah gudeg di Yogyakarta dimulai bersamaan dengan dibangunnya kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok yang ada di daerah Kotagede pada sekitar tahun 1500-an.
Gudeg sejatinya bukan berasal dari kerajaan tapi berasal dari masyarakat. Dikarenakan proses memasaknya yang lama, pada abad 19 belum banyak yang berjualan gudeg. Gudeg mulai populer dan banyak diperdagangkan pada tahun 1940-an saat Presiden Sukarno membangun Universitas Gajah Mada (UGM) hingga sekarang.
- Nasi Liwet
Nasi Liwet adalah salah satu jenis makanan khas Solo. Nasi liwet merupakan menu khas Jawa yang tidak terkontaminasi dengan budaya manapun. Meskipun begitu, nasi liwet juga banyak ditemukan di tanah Sunda.
Lantas, dari mana asal sebenarnya nasi liwet? Berdasarkan kutipan buku "Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa" karya Murdijati Gardjito, Shinta Teviningrum, dan Swastika Dewi terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, bukan berasal dari kalangan bangsawan, melainkan berasal dari masyarakat biasa yang tinggal di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Sekitar tahun 1934, masyarakat Menuran mulai mencoba menjual nasi liwet ke sekitar wilayah Solo atau Surakarta. Dari sinilah, nasi liwet mulai dikenal dan dikonsumsi oleh keluarga bangsawan dan Kasunanan. Sementara, nasi liwet sunda, lahir di kalangan masyarakat perkebunan. Saat itu, masyarakat membekali dirinya dengan nasi untuk makan dari pagi sampai siang.
Nasi Liwet dimasak dengan kaldu ayam sehingga menciptakan cita rasa gurih dan lezat nasi liwet. Biasanya, nasi liwet disajikan dengan lauk pauk, seperti sayur labu siam dan telur ayam rebus serta kumut atau santan kelapa kental, yang ditaruh dalam pincuk atau daun pisang. Cita rasa gurih, hangat, dan pedas, merupakan satu kombinasi utuh yang harus ada di nasi liwet.
Selanjutnya: Rawon dikenal oleh masyarakat sebagai makanan khas arek Jawa Timur...
- Rawon
Rawon dikenal oleh masyarakat sebagai makanan khas dari Jawa Timur. Makanan ini di dalamnya terdiri dari irisan daging sapi empuk, kuah hitam, serta kecambah mentah yang menghasilkan sensasi renyah dan gurih.
Biasanya rawon disajikan bersama nasi putih hangat serta lauk seperti tempe goreng maupun telur asin, akan menambah kenikmatan siapa saja yang mencobanya. Rawon ini begitu sangat mudah Moms temukan di sudut-sudut kota Surabaya.Nasi Goreng Rawon. TEMPO/ Nita Dian
Rawon sebenarnya merupakan sejenis sup dengan kuah berwarna hitam. Hal yang membedakannya dengan sup lainnya dan menjadi ciri khas rawon yaitu menggunakan daging sapi dan tidak pernah menggantinya dengan daging ayam atau lainnya dan menggunakan kluwek untuk menjadikan kuahnya berwarna hitam. Kluwek menjadi bumbu penting dalam rawon.
Hal ini tercatat pada sebuah studi oleh Sri Fajar Ayuningsih dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami pada tahun 2017 dengan judul “Pelestarian Rawon Nguling sebagai Nilai Tambah pada Pengembangan Wisata Kuliner Tradisional Indonesia”
Pada tahun 2018, H. Rofiq selaku pemilik Rumah Makan Rawon Nguling Probolinggo menyampaikan resep rahasia yang diwarisinya secara turun temurun. Dan itulah yang antara lain menjadi pertimbangan Tim Penilai sehingga menetapkan Rawon Nguling sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional pada Tahun 2018.
- Gethuk
Sejarah gethuk bermula pada masa penjajahan Jepang. pada waktu itu bahan pangan pokok seperti beras sangat langka. Sehingga pada waktu itu penduduk Magelang memanfaatkan singkong atau ketela pohon sebagai bahan pengganti beras.
Selanjutnya: Pada waktu itu...
Pada waktu itu, ketela memang mudah ditemukan di sekitar rumah dan banyak dijual di pasar Kini magelang dikenal sebagai kota gethuk.Gethuk kethek. promojateng-pemprovjateng.com
Untuk makanan manis khas Jawa, yang paling terkenal adalah gethuk, yang bahan dasarnya menggunakan singkong dan ditaburi parutan kelapa. Makanan ini tidak hanya terkenal di Jawa Tengah, tetapi juga Yogyakarta.
- Cireng
Cireng atau aci digoreng merupakan makanan khas Bandung yang terbuat dari tepung kanji atau tepung tapioka. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, cairan, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan minyak goreng.
Makanan ringan yang satu ini sudah dikenal sejak tahun 1980-an. Dulunya makanan ini sangat popular di Kota Priangan. Namun saat ini, makanan renyah yang satu ini bisa ditemukan di berbagai daerah.
Kini, cireng dapat dijumpai dengan berbagai varian rasa, mulai dari ayam, bakso, sosis hingga jamur.
Demikianlah masakan dan menu terpopuler Jawa yang bisa Anda santap hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dari gudeg, nasi liwet hingga cireng. Nyam-nyam.
WILDA HASANAH