Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

7 Fakta Dugaan Serangan Ransomware oleh LockBit ke BSI

Deretan fakta soal dugaan serangan ransomware oleh LockBit ke BSI. Dari data nasabah dibocorkan ke dark web hingga jaminan BSI soal keamanan data.

17 Mei 2023 | 00.00 WIB

Ilustrasi peretasan lockbit. PEXELS
Perbesar
Ilustrasi peretasan lockbit. PEXELS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • LockBit membocorkan data nasabah BSI di situs dark web.

  • LockBit meminta tebusan US$ 20 juta atau sekitar Rp 296 miliar kepada BSI.

  • Soal serangan siber, BSI berharap masyarakat tak mudah percaya atas informasi yang berkembang.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi pembicaraan hangat dalam sepekan terakhir. Media sosial sempat dihebohkan oleh nasabah BSI yang mengeluh tidak dapat mengakses aplikasi BSI Mobile hingga ATM pada 8 Mei 2023. Belakangan, muncul kabar BSI diduga terkena serangan siber ransomware yang membuat layanan perbankan mereka tidak dapat diakses. Pada Sabtu lalu, kelompok hacker LockBit 3.0 mengklaim melakukan serangan siber ransomware ke BSI.

Baca: Setelah Gangguan Layanan Perbankan

LockBit dikenal sebagai kelompok peretas yang aktif dan berbahaya. LockBit diduga beroperasi di Eropa Timur. Sejumlah perusahaan besar di beberapa negara pernah jadi korban ransomware, contohnya perusahaan pertahanan besar Prancis, Thales Group. Berikut ini tujuh fakta dugaan serangan ransomware oleh LockBit ke BSI.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus