Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

7 Kecamatan di Probolinggo Terpapar Abu Gunung Raung

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan Gunung Raung berstatus Siaga (level III).

30 Juli 2015 | 13.50 WIB

Kepulan asap solfatara Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, 7 Juli 2015. ANTARA/Budi Candra Setya
Perbesar
Kepulan asap solfatara Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, 7 Juli 2015. ANTARA/Budi Candra Setya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Probolinggo - Tujuh kecamatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terpapar abu Gunung Raung. Hal itu terjadi akibat angin di sekitar Raung berembus ke arah barat laut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Dwijoko menjelaskan, tujuh kecamatan itu yakni Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Besuk, Gading, Gending, dan Dringu. “Paparan abu Gunung Raung sudah terjadi tiga hari,” katanya kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2015.

Menurut Dwijoko, Kabupaten Probolinggo baru sekali ini terpapar abu Gunung Raung sejak gunung itu erupsi dan status aktivitas vulkanisnya dinaikkan menjadi siaga pada 29 Juni 2015. “Abu Gunung Raung akan mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Probolinggo jika angin bertiup ke arah barat laut,” ujarnya.

Dwijoko mengatakan abu Gunung Raung yang menimpa tujuh kecamatan di Kabupaten Probolinggo itu cukup tipis, sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas warga. Namun dia meminta warga tetap menggunakan masker demi menjaga kesehatan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, pada Kamis pagi, Gunung Raung masih mengalami gempa tremor dengan amplitudo 7-32 milimeter, dan dominan di kisaran 27 milimeter.

Adapun kemarin dilaporkan aktivitas vulkanis Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso,  dan Jember, Jawa Timur, berangsur-angsur menurun.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Burhan Alethea, mengatakan pada pukul 06.00-12.00, amplitudo gempa tremor dominan pada angka 24 milimeter. “Enam jam sebelumnya, amplitudo dominan masih 28 milimeter,” ujarnya, Rabu, 29 Juli 2015.

Selain itu, sinar api yang menunjukkan keluarnya lava pijar dari dalam perut Gunung Raung tidak lagi tampak sejak Senin, 27 Juli 2015. Embusan asap yang sebelumnya setinggi 1.000 meter sejak kemarin hanya mencapai 300 meter.

Meski demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan Gunung Raung berstatus siaga (level III). PVMBG juga tetap merekomendasikan sterilnya area 3 kilometer dari puncak Gunung Raung dari aktivitas penduduk.

DAVID PRIYASIDHARTA IKA NINGTYAS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abdul Djalil Hakim.

Abdul Djalil Hakim.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus