Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

90 Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI, DPRD Dukung Usul Rumah Sehat Khusus Anak

DPRD DKI juga siap memberikan dukungan untuk kasus gagal ginjal akut anak di Jakarta, yang didominasi anak usia 0 sampai 6 tahun.

25 Oktober 2022 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - DPRD DKI Jakarta mendukung usulan anggota Komisi E Fraksi PDI Perjuangan Merry Hotma soal pembangunan Rumah Sehat khusus Anak setelah muncul gagal ginjal akut anak. Sebab, saat ini di Jakarta belum ada fasilitas kesehatan khusus untuk bayi dan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Belum ada. Tadi ada usulan dari salah satu rekan kita, ke depannya mungkin alangkah baiknya kalau kita punya rumah sakit anak. Memang ini satu masukan yang baik karena selama ini kan begitu pas kita cari untuk anak-anak, PICU, MICU itu agak-agak sulit. Mudah-mudahan nanti ada solusi yang terbaik,” kata Ketua Komisi E Iman Satria di gedung DPRD DKI, Selasa, 25 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisi E DPRD DKI sangat mendukung usulan rumah sakit anak tersebut agar Pemprov DKI tidak lagi hanya mengandalkan fasilitas kesehatan dari Pemerintah Pusat.

“Kita dukung, memang daripada kita hanya mengandalkan satu rumah sakit Pemerintah Pusat apa salahnya kalau kita RSUD juga mempunyai khusus rumah sehat anak,” ujarnya.

Soal anggaran untuk pembangunan rumah sakit anak, ia menyatakan DKI Jakarta memiliki anggaran untuk itu. “Kenapa nggak? Kita banyak, ko. Bisa itu untuk melakukan itu,” ucapnya.

DPRD DKI Siap Dukung Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak

Selain itu, ia mengatakan DPRD DKI siap memberikan dukungan untuk kasus gagal ginjal akut anak di Jakarta, yang didominasi anak usia 0 sampai 6 tahun.

“Kita beri dukungan kalau emang diperlukan untuk pembelian obat-obat ataupun alat-alat yang dibutuhkan. Kita sudah siapkan dana itu di BTT (biaya tidak terduga) dan itu bisa kita pakai untuk melakukan hal itu,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti mengatakan 49 persen pasien gagal ginjal akut di Jakarta meninggal. Angka pasien gangguan ginjal akut yang meninggal itu terhitung sejak Januari 2022.

“Saya sampaikan dari Januari dari 90 yang tercatat, 49 persen meninggal kemudian sedang dirawat saat ini 26 orang anak kemudian yang survive 15 anak,” kata dia kepada wartawan.

Persebaran kasus gagal ginjal akut ini, kata dia, tidak semua pasien domisili di DKI Jakarta. Hanya 56 persen pasen berdomisili DKI, 20 persen di Jawa Barat, dan 12 persen di Banten. “15 persen lainnya itu di luar Jabodetabek,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus