Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara setelah Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 2 tahun dalam kasus penistaan agama. Tugas Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta digantikan oleh wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. "Ada banyak program yang kami prioritaskan," kata Djarot di Balai Kota DKI, Selasa, 9 Mei 2017.
Djarot menyebutkan, program yang sedang dikebut adalah pembangunan jembatan simpang susun Semanggi. Ia menargetkan jembatan yang didanai pihak swasta itu bisa diresmikan pada 17 Agustus 2017.
Baca: Ahok Dipenjara di Cipinang, Tjahjo: Djarot Jadi Plt Gubernur DKI
Selain itu, ia mengebut koridor 13 Transjakarta dari Tendean-Ciledug agar bisa diresmikan pada 22 Juni 2017 atau bertepatan dengan perayaan ulang tahun DKI Jakarta. "Sekarang masih uji coba. Pada 22 Juni, pas ulang tahun DKI harus bisa kami launching," katanya. Hal yang tidak kalah penting, kata Djarot, adalah penyelesaian tahapan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018, serta APBD Perubahan DKI Jakarta 2017.
Djarot menuturkan, Ahok sudah meminta untuk menempatkan warga DKI ke rumah susun yang masih kosong. Sebab, ada banyak permintaan masyarakat untuk menempati rusun. Adapun untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan, Djarot akan meningkatkan pelayanan, termasuk pelayanan terpadu satu pintu.
Baca: Jaksa: Ahok Ditahan Mulai Hari Ini di Rutan Cipinang
Program lain yang masih dikebutnya ialah pembangunan Jak Grosir di Kramat Jati. Djarot mengatakan pengadaan pasar grosir tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga pangan. Ia berharap, tidak ada gejolak harga pangan saat memasuki bulan puasa. "Apa yang kami kerjakan sekarang ini sudah punya hasil dan pertahankan. Misal di daerah lain inflasi, Jakarta deflasi karena kami bisa stabilkan harga pangan," ujarnya.
FRISKI RIANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini