Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anak Alergi dan Gatal-gatal ketika Pindah ke Tempat Baru, Ini Penyebabnya

Alergi atau gatal saat pindah biasanya terjadi ketika kondisi di tempat baru berbeda 180 derajat dari sebelumnya.

24 Januari 2021 | 19.30 WIB

Ruam pada bayi. lifenstats.com
Perbesar
Ruam pada bayi. lifenstats.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pindah ke tempat baru, sebagian anak mengalami alergi dan gatal-gatal. Biasanya ini terjadi ketika kondisi di tempat baru berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Ada kalanya tubuh anak yang biasa hidup di kawasan yang udaranya bersih langsung bereaksi saat berada di tempat yang udaranya kotor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter spesialis kulit dan kelamin Raendi Rayendra menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena tubuh sedang mengenali alergen atau benda asing yang akhirnya memicu reaksi alergi.

"Misalkan kita berbicara tentang debu, tadinya di suatu negara bersih datang ke Indonesia, terpapar debu, terhirup. Kemudian tubuh mengenali alergen atau debu tersebut sebagai benda asing. Akhirnya tubuh mengeluarkan suatu reaksi yaitu alergi, hipersensitivitas," jelas Raendi di Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021.

Di negara empat musim, biasanya alergi yang berhubungan dengan debu semakin banyak terjadi ketika musim gugur tiba.

Bagaimana dengan anak yang biasa hidup di lingkungan dengan polusi udara tinggi? Dia mengatakan, bisa saja kekebalannya meningkat sehingga bebas dari alergi debu ketika pindah ke tempat yang jauh lebih bersih. Meski demikian, alergi tetap mungkin terjadi akibat pemicu yang berbeda, contohnya cuaca.

Baca juga: Penyebab Eksim dan Gatal pada Bayi dan Cara Mengatasinya

"Cuaca dingin bisa menyebabkan alergi. Jadi tidak hanya debu, tapi cuaca, suhu juga dapat menyebabkan alergi."

Pada dasarnya, anak memiliki kulit yang lebih tipis dengan imunitas yang belum berkembang sempurna sehingga lebih rentan terhadap gangguan yang bisa berujung kepada alergi.

Lapisan kulit anak lebih tipis ketimbang kulit orang dewasa. Fungsi kulit sebagai pelindung tubuh juga belum maksimal seperti orang dewasa karena lebih tipis, juga karena sistem imunitas anak yang masih berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus