Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film-film animasi Eropa terus mengalami perkembangan yang ditandai dengan munculnya pokok bahasan berbobot dengan beragam karya yang ditujukan untuk pemirsa yang lebih dewasa. Beberapa film animasi Eropa bertema dewasa mendapatkan beberapa penghargaan.
Baca: 9 Story Media Group Akuisisi Studio Animasi Indonesia BASE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laman variety, akhir pekan lalu, melaporkan sejumlah judul terkenal tahun lalu dengan cerita sejarah, politik dan budaya di antaranya Raul de la Fuente yang memenangkan Penghargaan European Film Academy (EFA) dengan film "Another Day of Life", karya Denis Do "Funan" yang meraih hadiah utama di Annecy, dan The Breadwinner karya Nora Twomey yang memenangkan beberapa penghargaan di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini tren berlanjut dengan proyek-proyek baru dan yang akan datang dengan mengeksplorasi materi yang lebih luas. Mulai dari tema-tema serius seperti masalah pengungsian, rasisme, dan perang dengan biaya yang lebih ringan seperti bioskop surealis dan romantisme yang unik.
Sutradara asal Norwegia Mats Grorud, telah membuat film animasi dengan topik pengungsi Palestina yang bermuatan politis yang berjudul The Tower. Film tersebut bercerita tentang seorang gadis berusia 11 tahun yang tinggal bersama keluarganya di sebuah kamp pengungsi Beirut yang mencoba menghidupkan harapan kakek buyutnya kembali ke rumah setelah lama hilang di Galilea.
The Tower merupakan film yang didasarkan pada kesaksian para pengungsi Palestina dan menggabungkan animasi 2D dan boneka. "Kami ingin membuat film tentang perjalanan waktu, masa lalu, sekarang dan masa depan. Tujuannya untuk menunjukkan bagaimana anak-anak dilahirkan tanpa hak, sebagai pengungsi. Orang-orang ini sangat menderita," ujar Grorud.
Selain itu, sutradara asal Prancis Florence Miailhe juga meneliti masalah orang-orang telantar yang menghasilkan film berjudul The Crossing. Film ini menceritakan tentang orang yang mengejar sebuah jalan untuk melintasi benua dan mencari tempat yang aman.
Sementara dari Jerman, ada Mohammad Farokhmanesh dan Frank Geiger yang membuat karya dengan menceritakan kisah anak-anak yang lahir dalam keluarga sayap kanan ekstrem, Little Germans. Sebuah film dokumenter dari Brave New Work yang berbasis di Hamburg.
Ada juga, sebuah warisan Nazi Jerman ditinjau kembali oleh sutradara Ari Folman yang menceritakan kembali kisah Anne Frank, sebuah co-produksi Eropa-Israel yang dijual secara internasional. Namun, Simone Massi menawarkan kisah lain tentang fasisme, perang, perlawanan, yang berjudul Tre Infanzie.
Saat ini film tersebut sedang dikembangkan oleh Offshore yang bermarkas di Paris dan Minimum Fax Media di Roma. Kisah ini menceritakan kehidupan tiga anak pada waktu yang berbeda selama abad ke-20 di pertanian yang sama di sebuah desa di wilayah Marche Italia.
Simak perkembangan film animasi di Eropa hanya di kanal Tekno Tempo.co
VARIETY | CARTOON MEDIA