Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Peneliti BRIN menerbitkan lima buku tentang intelijen Indonesia.
Kajian mereka lebih banyak bersandar pada dokumen sekunder.
Badan intelijen belum profesional dan masih kuat nuansa politiknya.
PENERBITAN seri buku studi tentang intelijen tak sepenuhnya berjalan sesuai dengan rencana. Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang kemudian dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memulai penelitiannya sejak 2015. Buku pertama, Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia Pasca Orde Baru, terbit pada 2017 dan buku kedua, Intelijen dan Politik Era Soekarno, menyusul tahun berikutnya. “Tiga buku lainnya terbit tahun 2022 semua,” kata Muhamad Haripin, anggota tim peneliti, pada Rabu, 3 Agustus lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo