Asyik Main Video Snapchat, Wanita Ini Terlempar dari Mobil

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita terlempar dari mobil di jalan raya yang sedang ramai kendaraan ketika sibuk merekam video Snapchat sambil nongkrong di jendela mobil.

Polisi di Inggris menyebutkan bahwa tubuh wanita yang tidak disebutkan namanya itu tergantung keluar dari kendaraan di Jalan Raya M25, Surrey, selatan London.

Ditulis CNN pada Minggu, 20 September 2020, Kepolisian Surrey menulis di Twitter cerita akibat video Smnapchat itu, "Hanya karena keberuntungan dia tidak terluka parah atau terbunuh."

Mereka memasang gambar jendela penumpang yang terbuka dengan tagar #nowords.

Berikut Tweet lengkapnya, "Penumpang kursi depan sedang nongkrong di mobil sambil merekam video SnapChat di sepanjang # M25. Dia kemudian jatuh dari mobil dan masuk ke jalur aktif. Hanya karena keberuntungan dia tidak terluka parah atau terbunuh. #nowords."

Di Twitter muncul pertanyaan kepada polisi apakah petugas menjelaskan bahayanya bermain ponsel atau video Snapchat di mobil kepada wanita tersebut.

Polisi menjawab, "Setiap ada kesempatan mereka menyelesaikannya (merekam video atau bermain ponsel) sebelum kami berbicara dengan mereka tentang hal itu!"

Berdasarkan laporan CNN pada Oktober 2019, sekitar 259 orang di seluruh dunia mati saat mengambil foto narsis antara 2011 dan 2017. Penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of Family Medicine and Primary Care.

Peneliti menemukan bahwa kematian akibat selfie terbanyak terjadi di India, diikuti oleh Rusia, AS, dan Pakistan.

Sebagian besar korban adalah laki-laki (sekitar 72 persen ) berusia di bawah 30 tahun. Pada 2018, empat anggota keluarga tenggelam di bendungan di India setelah tergelincir ke air saat mencoba berswafoto.

India menyumbang 159 kematian akibat selfie sejak 2011, dari total 259 korban di seluruh dunia.

Para peneliti menemukan bahwa pria lebih cenderung berani mengambil risiko, seperti berdiri di tepi tebing, untuk menangkap bidikan foto atau video yang dramatis.

"Ini membenarkan jumlah kematian dan insiden yang lebih tinggi untuk pria," kata studi tersebut.