Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan teknologi tidak hanya terjadi di dalam negeri. Di Amerika Serikat, Meta Platform Inc, Twitter Inc, serta terakhir Amazon.com Inc memutuskan memangkas jumlah pekerja. Bahkan pengurangan karyawan bakal berlangsung hingga tahun depan.
Menurut Chief Executive Officer Amazon, Andy Jassy, pengurangan jumlah karyawan dalam rencana tahunan perusahaan akan berlanjut hingga tahun depan. “Keputusan tersebut akan diberitahukan ke karyawan yang terkena dampak dan unit-unit usahanya pada awal 2023,” kata Jassy dalam surat kepada para karyawan Amazon, kemarin, 17 November 2022.
Dia mengatakan perusahaan sedang meninjau rencana bisnis tahunan untuk memutuskan apa yang akan berubah di tiap divisi bisnis mereka. Namun Amazon belum memutuskan berapa banyak karyawan yang akan terkena dampaknya.
Rabu lalu, Amazon mengatakan sebagian karyawan di divisi peralatan dipecat. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Amazon menargetkan pemangkasan sekitar 10 ribu karyawan, termasuk di divisi retail dan sumber daya manusia. Sepuluh ribu pekerja yang di-PHK merupakan 3 persen dari jumlah karyawan Amazon yang mencapai 300 ribu orang.
Jassy mengatakan Amazon tetap akan mendukung karyawan yang terkena PHK dengan membantu mereka menemukan pekerjaan baru. Karyawan yang di-PHK juga akan mendapat pesangon dan asuransi kesehatan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo