Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JANGGUTNYA lebat. Murah senyum. Tubuhnya yang tegap hampir menyentuh kusen pintu setinggi dua meter. Dari bola matanya yang cokelat, terpancar sinar keteduhan. Tutur katanya lembut, bahasa Indonesianya tertata rapi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo