Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

BBWS Ciliwung: Cegah Banjir dengan Pengembalian Fungsi Situ

BBWS Ciliwung Cisadane menyatakan bahwa pengembalian fungsi situ dapat mencegah banjir.

2 Februari 2020 | 15.06 WIB

Warga memancing di Situ Rawa Kalong, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat, 17 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Warga memancing di Situ Rawa Kalong, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat, 17 Januari 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Penanganan banjir Jakarta tidak cukup dengan membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi di hulu Sungai Ciliwung. Namun pembangunan serta pemeliharaan situ-situ yang tersebar di Daerah Aliran Sungai atau DAS Ciliwung seperti Bogor dan Depok juga turut menjadi kunci untuk mencegah banjir di wilayah tengah sungai atau midstream.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Ciliwung dan Cisadane Bambang Hidayah mengatakan bahwa sesuai dengan misi Kementerian PUPR terkait dengan situ, pihaknya sepakat untuk mengembalikan fungsi situ menjadi area penampungan air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, situ memiliki banyak manfaat jika dikembalikan sebagai daerah tampungan air. Pertama tentunya, kata dia, menjadi daerah konservasi sumber daya air di mana saat musim kemarau situ-situ masih menampung air yang ada agar bisa dimanfaatkan masyarakat.

Kemudian sebagai pengendali banjir, fungsi situ ketika terjadi hujan maka air hujan yang mengalir di permukaan dapat masuk mengalir ke situ dan sebagian lagi mengalir ke sungai.

"Kalau tidak ada situ maka semua air hujan yang berada di permukaan mengalir ke sungai yang memiliki daya tampung terbatas. Kalau terbatas maka air di dalam sungai tersebut akan meluap sehingga meningkatkan debit air banjir. Selain itu jika dikaji secara inlet dan outletnya, situ dapat menjadi penyedia pasokan air baku. Situ juga bisa dijadikan kawasan wisata, karena lanskapnya harus kita tata agar betul-betul indah," kata Bambang.

BBWS Ciliwung dan Cisadane saat ini cukup sulit untuk mengembalikan situ-situ ke fungsi semula, lantaran beberapa situ sudah banyak diokupasi oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan selama ini situ-situ tidak pernah dipelihara secara baik, akibatnya sedimen-sedimen yang berada di situ semakin menumpuk dan menjadi daratan.

"Kalau sudah menjadi daratan atau tanah kosong tentunya warga akan memanfaatkannya dengan menjadikan lahan bekas situ tersebut sebagai lahan pertanian hingga pembangunan perumahan. Dengan demikian berkuranglah kawasan situ," kata Bambang.

Menurut data yang dihimpun oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, terdapat 208 situ di wilayah Jabodetabek dengan 16 situ berada di DKI Jakarta, 146 situ di Jawa Barat, dan sisanya di wilayah Banten.

Untuk 146 situ di wilayah Jawa Barat, Kabupaten Bogor memiliki jumlah terbanyak yakni 96 situ dengan 86 situ dalam kondisi baik dan 10 situ dalam kondisi rusak.

Sedangkan di peringkat kedua Kota Depok memiliki 26 situ dengan 19 situ dalam kondisi baik dan tujuh situ dalam kondisi rusak. Kota Bogor memiliki enam situ dengan tiga situ dalam kondisi baik dan sisanya dalam kondisi rusak.

Kerusakan situ-situ di wilayah Bogor dan Depok disebabkan oleh penurunan luasan dan volume tampungan, pengurangan luasan situ akibat okupasi lahan oleh warga, penguasaan fisik lahan, perubahan fungsi lahan menjadi lahan terbangun, sedimentasi, dan tingginya pertumbuhan gulma air, kualitas air yang tercema limbah domestik dan industri serta sampah, kemudian prasarana situ yang tidak berfungsi dengan baik.

Bambang Hidayah menjelaskan bahwa dalam konteks seperti ini jika ingin mengembalikan situ ke fungsinya semula, maka pemerintah harus memberikan ganti rugi kepada warga atau melakukan relokasi seperti yang dilakukan terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau yang berada di sekitar area bendungan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus