Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HAWA dingin membekap pusat Kabupaten Jayawijaya itu, dan makin menusuk sampai tulang saat rembang petang, Juli lalu. Udara di kawasan yang terhampar di Lembah Baliem, gerbang pegunungan tengah Papua dengan beberapa puncak bersalju abadi, ini memang cocok dengan minuman "hangat". Tapi di sana jangan berharap kita bisa mendapat minuman beralkohol atau minuman keras. "Tak ada yang minum atau jual di sini," kata Dasilvira Lewotolok, pemuda setempat, di sebuah kafe sudut kota. Jawaban senada berulang di tempat lain. "Tidak kami sediakan," ujar Fitriyani Putri, resepsionis Hotel Baliem Pilamo. "Tamu asing banyak yang minta, tapi mohon maaf."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo