Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Belasan Orang di Tangerang Diserang Chikungunya, Waspadai Gejalanya

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menindaklanjuti kasus suspek chikungunya dengan mengunjungi langsung rumah warga yang terkena.

25 Juli 2022 | 06.28 WIB

Pengasapan (fogging) oleh Juru Pengamat Jentik (Jumantik) Puskesmas mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). TEMPO/Subekti
Perbesar
Pengasapan (fogging) oleh Juru Pengamat Jentik (Jumantik) Puskesmas mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD). TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang bergerak cepat menindaklanjuti kasus suspek chikungunya dengan mengunjungi langsung rumah warga yang terkena.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan petugas Puskesmas juga menggiatkan kembali Jumantik (juru pemantau jentik) dan melakukan penyuluhan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui 3 M plus yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang barang-barang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Barang- Barang dapat dijadikan tempat perindukan nyamuk, maka perlu  menghindari gigitan nyamuk (menjaga kebersihan rumah dan lingkungan)," kata Dini, Ahad, 24 Juli 2022.

Berdasarkan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh petugas di lapangan, Dini mengatakan pihaknya menemukan kasus yang mengarah pada gejala klinis chikungunya seperti badan kaku linu, demam, pusing, mual, dan timbul bercak dan bintik merah di tangan kaki.

"Hasil pemeriksaan darah rutin dari beberapa pasien yang dirawat dalam batas normal. Rata-rata yang dirawat karena lemas dan ada gejala muntah," kata Dini.

Dini menyebutkan  dari 14  orang suspek  chikungunya rata-rata sudah mendapatkan penanganan medis dan sudah membaik bahkan sembuh. 

Dini menjelaskan bahwa chikungunya merupakan penyakit  'Self Limiting Disease' (dapat sembuh sendiri dalam kurun waktu 1-2 minggu gejala hilang dan cenderung tidak parah), maka yang diutamakan adalah pencegahannya agar tidak berkembang dan menular  lebih banyak lagi dengan cara memberantas perindukan nyamuk sebagai pembawa virus.

"Penyakit chikungunya disebabkan virus chikungunya yang dibawa oleh nyamuk dengue atau nyamuk albopictus yang terinfeksi," kata Dini.

Oleh karena itu masyarakat ditekankan untuk melakukan PSN, 3 M plus dan menghindari gigitan nyamuk serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Selain melakukan penyuluhan, pihak Dinkes juga melakukan pemeriksaan kesehatan warga dan juga membagikan bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk. Dinas kesehatan pun telah mengeluarkan surat edaran  terkait kewaspadaan berkembangnya penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus