Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETIADI Sopandi bak menemukan harta karun ketika pertama kali mengunjungi rumah arsitek legendaris Friedrich Silaban (almarhum). Pada 2007 itu, dia bersama beberapa temannya dari modern Asian Architecture Network (mAAN) melihat ratusan arsip di ruang kerja Silaban. Kebanyakan berupa gulungan kertas berisi rancangan bangunan buatan Silaban. "Gambar-gambar itu belum pernah dibuka," kata Setiadi pada Kamis tiga pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo