Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Bersaing Delapan Provinsi, DKI Yakin Bisa Meraih Nirwasita Tantra

Pemerintah DKI, kata Isnawa, memiliki beberapa kebijakan untuk memperbaiki kualitas daerah, di antaranya penataan pemukiman di bantaran sungai.

8 Juli 2017 | 14.07 WIB

Aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, 4 Agustus 2016. Sejak 19 Juli 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih TPST Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).
Perbesar
Aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, 4 Agustus 2016. Sejak 19 Juli 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih TPST Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta yakin bisa meraih penghargaan Nirwasita Tantra, yaitu penghargaan kepada kepala daerah yang dianggap berhasil membuat kebijakan dan implementasi program yang mendukung lingkungan hidup. "Melihat Jakarta yang kini sudah membuat perubahan, saya yakin dapat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Isnawa Adji saat dihubungi, Sabtu, 8 Juli 2017.

DKI Jakarta adalah salah satu dari delapan provinsi yang masuk nominasi mendapat penghargaan itu. DKI bersaing dengan provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempresentasikan dokumen informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca:Alex Noerdin Serukan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Isnawa mengatakan yang diunggulkan dalam pemaparan adalah manajemen pemerintah provinsi dalam mengoptimalkan pelayanan publik di Jakarta. Ia mengakui DKI masih memiliki masalah kemacetan. Tapi, kemacetan ditargetkan akan berkurang tahun depan. "Karena ada LRT, MRT, commuter line, koridor busway, dan perbaikan sarana dan prasarana." Ada juga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang mendukung ruang terbuka hijau.

Soal pengelolaan sampah, Jakarta memproduksi sampah 7.000 ton per hari. Menurut Isnawa, hal itu dapat diatasi lantaran pengelolaan sampah di Bantar Gebang kini ditangani DKI. Selain itu, pemerintah DKI juga memiliki Pasukan Pelangi, yakni petugas berseragam biru dan jingga yang bahu-membahu membenahi Jakarta.

Baca juga:
PPDB SMP di Tangerang Selatan Terkendala Internet dan KTP
Pelapor Kaesang Pangarep Tolak Memberi Keterangan ke Penyidik


Menurut Isnawa, Jakarta saat ini sudah lebih bersih dan tertata. Selain memperbaiki sarana prasarana kebersihan, pemerintah DKI juga memiliki beberapa kebijakan untuk memperbaiki kualitas daerah, di antaranya penataan pemukiman di bantaran sungai.

"Jakarta dinilai termasuk kota yang bersih.” Ia mengatakan bahwa Pemerintah DKI telah memanusiawikan orang-orang yang tinggal di bantaran sungai dengan merelokasinya ke rumah susun.


FRISKI RIANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Endri Kurniawati

Endri Kurniawati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus