Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bojonegoro - Sekitar 5.000 dari total 8.000 pekerja di sumur minyak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, bakal dirumahkan. Penghentian hubungan kerja dilakukan seiring dengan mulai rampungnya pengerjaan jaringan dan fasilitas umum atau Engeneering, Procurement and Constrution (EPC-1) di Blok Cepu, Bojonegoro.
Selama ini, proyek di EPC-1 dikerjakan oleh PT Tripatra-Samsung, yang merupakan subkontraktor yang ditunjuk Exxonmobil Cepu Limited. Proyek itu selama ini mempekerjakan sebanyak 8000 orang, dimana 60 persen warga Bojonegoro dan sisanya 40 persen dari luar. Tetapi, seiring dengan akan selesainya proyek ini pada akhir September, otomatis bakal ada pengurangan pekerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro Adi Witjaksono, mengaku sudah mendengar kabar soal rencana pemberhentian tenaga kerja di Blok Cepu. Terutama proyek pekerjaan di EPC-1 Blok Cepu, yang akan selesai bulan September-Oktober 2015 ini. Jumlah tenaga kerja yang dikurangi sekitar 5.000 orang. “Ya, akan ada pengurangan,” ujarnya pada Tempo Rabu 19 Agustus 2015.
Dia menambahkan, pengurangan tenaga kerja saat ini lebih disebabkan oleh selesainya proyek Exxon. Karena itu, pihak subkontraktor menyanggupi permintaan Disnakertransos agar pekerja tambang yang dianggap memenuhi kualifikasi, dipekerjakan kembali di areal tambang.
Selain itu, Adi Witjaksono mengatakan, pemerintah Kabupaten Bojonegoro tengah menyiapkan lahan pekerjaan bagi 5.000 pekerja tambang minyak dan gas bumi yang bakal dirumahkan. Mereka akan mendapat pelatihan gratis untuk keterampilan penunjang pekerja tambang seperti kursus ketrampilan las alias welder, konstruksi dasar, dan sebagainya.
Pemerintah Bojonegoro juga tengah mempercepat proyek gas di Jambaran-Tiung Biru dan Cendana, di Kecamatan Tambakrejo dan Ngasem Bojonegoro. Proyek gas kerjasama PT Pertamina EP Cepu, Exxonmobil Cepu ini, juga bakal membutuhkan tenaga kerja cukup besar. Ditargetkan proyek pemanfaatan gas tersebut bisa beroperasi tahun 2017 mendatang. “Ya, para pekerja tambang di Cepu nanti dipersiapkan bekerja di Jambaran-Tiung Biru,” tandas Adi Witjaksono.
SUJATMIKO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini