Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GOSIP” itu dikemas dalam cakram padat bervolume 540 megabite. VCD berdurasi 40 menit itulah yang diserahkan bekas Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif ke pimpinan DPR dan MPR di Senayan, Senin pekan lalu. Dari mana Zaenal mendapat dokumen itu? ”Pokoknya dari seseorang berinisial Z,” ujarnya kepada Tempo. Saat didesak apakah ia yakin dengan isinya, Zaenal mengangguk.
Tempo sempat melihat isi rekaman yang kualitasnya jelek itu. Selain gambarnya buram, nyaris tak ada pengaturan pencahayaan. Lokasi syuting pun alakadarnya, seperti di sebuah warung pinggir jalan beratap seng. Lalu-lalang motor membuat suara rekaman timbul tenggelam.
Di sana tampak seorang ibu berparas agak bulat. Wajahnya tak berbedak, bibirnya nyaris tak berlipstik. Berkali-kali ia menyeruput minuman yang mirip es teh manis. Rambutnya diikat ke belakang. Sesekali ia menata tempat duduknya agar nyaman. Ia bersemangat mengisahkan masa lalu Presiden. Ibu itu menjawab pertanyaan dua laki-laki yang bertanya tentang masa lalu Presiden Yudhoyono. Tak jelas siapa pewawancara tersebut. Saat menjawab, pe-rempuan setengah baya itu menoleh ke kiri dan ke kanan. Ia berbicara dalam dialek Jawa Timur. Saat minumannya habis, dari mulutnya terdengar bunyi klethuk, suara es batu dikunyah.
Intinya adalah tudingan bahwa Presiden Susilo sudah memiliki istri dan anak sebelum masuk Akademi Angkatan Bersenjata RI—sesuatu yang haram dilakukan para taruna. Pada beberapa bagian cerita, si ibu seperti tak percaya diri. Tapi, ”itu analisa saya, lho,” katanya setiap kali masuk ke detail perihal perkawinan Presiden itu.
Selain suara knalpot motor, suasana wawancara juga diselingi ketukan kentongan penjual bakwan keliling yang melintas. Di bagian akhir, ibu yang mengaku masih punya hubungan kekerabatan dengan Susilo itu menyebut nama bekas Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sofjan Tsauri. Sofjan oleh ibu dalam VCD itu disebut sebagai paman dari seorang pria yang kemudian menikah dengan ”anak perempuan” Susilo. Di menit ke-40, rekaman yang tak jelas dibuat oleh siapa dan kapan itu berhenti begitu saja. Sebelum wajah ibu itu lenyap dari layar, sempat terdengar siaran berita dari sebuah stasiun televisi.
Dihubungi Tempo, Sofjan Tsauri tak bersedia menanggapi isi rekaman tadi. Ia juga menolak berkomentar menyangkut isu yang digulirkan Zaenal Ma’arif. ”Yang bisa membuktikan benar-tidaknya kabar itu adalah polisi, bukan saya,” katanya.
Selebihnya adalah orang-orang yang angkat bahu. Mantan Ketua MPR Amien Rais, yang diklaim Zaenal pernah diajak menonton rekaman itu, hanya bisa mengaku prihatin dengan polemik rumah tangga itu. ”Saya tak yakin dengan isu yang diusung Pak Zaenal. Sebaiknya mereka islah saja,’’ kata Amien. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, berkata siap menjadi jembatan damai kedua pihak. Todung Mulya Lubis, pengacara yang dipilih menjadi kuasa hukum Yudhoyono, mengaku sudah diceritakan Presiden tentang apa yang terjadi. ”SBY menceritakan semuanya kepada saya,” katanya. ”Zaenal cuma menebar gosip murahan.”
Elik Susanto, Reh Atemalem Susanti, Anas Syahirul
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo