Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Bima Arya Berutang Nyawa ke RSUD Kota Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan ia berutang nyawa pada RSUD Kota Bogor saat menjadi pasien Covid pertama di rumah sakit pemerintah itu.

14 November 2021 | 09.10 WIB

Walikota Bogor Bima Arya (48) berpose di kediamannya di Bogor, Jabar. Bima Arya dinyatakan positif terinfeksi corona 17 Maret 2020, menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor dan dinyatakan negatif pada 18 April. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perbesar
Walikota Bogor Bima Arya (48) berpose di kediamannya di Bogor, Jabar. Bima Arya dinyatakan positif terinfeksi corona 17 Maret 2020, menjalani isolasi di RSUD Kota Bogor dan dinyatakan negatif pada 18 April. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan dia berutang nyawa kepada Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bogor saat terserang virus Corona dan harus dirawat di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya berutang nyawa, saya menjadi pasien Covid pertama di Kota Bogor dan dirawat di RSUD kamar 01," kata dia saat peresmian fasilitas alat kesehatan MRI 3 Tesla, CT-Scan 128 Slice, dan ESWL oleh Wakil Menteri Kesehatan Dane Saksono Herbowono di RSUD Kota Bogor, Sabtu, 13 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bima Arya diketahui pernah terpapar virus Covid-19 setelah pulang dari perjalan dinas di Turki pada 19 Maret 2020.

Ia kemudian diizinkan pulang setelah 22 hari dirawat di RSUD Kota Bogor, tepatnya pada 11 April 2020.

Bima Arya mengatakan, RSUD Kota Bogor pada tahun ini tepat berusia 7 tahun dan pasti akan menghadapi tantangan yang banyak sekali.

Menurut Bima Arya, RSUD Kota Bogor juga melayani masyarakat dari luar kota itu.

Ia lalu bertanya kepada Direktur RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir berapa persen RSUD Kota Bogor melayani pasien dari Kabupaten Bogor, Ilham pun menjawab 40 persen.

"Ada 40 persen melayani masyarakat dari Kabupaten Bogor," katanya.

Sedangkan Wali Kota Bogor menambahkan RSUD Kota Bogor juga bercita-cita menjadi rumah sakit riset.

Ia berpesan kepada Direktur RSUD untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu perencanaan yang matang dan terintegrasi.

Dalam pengembangan dan perluasan fasilitas RSUD misalnya, kata dia, telah diingatkan dari Ditjen Yankes Kementerian Kesehatan bahwa pembangunan gedungnya jangan jangan tambal sulam dan tidak bergantung bantuan yang datang.

"Nah, Direktur RSUD ini terus melobi dan melayani, setiap ada perkembangan selalu lapor ke saya, saking excited-nya. Seperti semalam, malam-malam telepon saya," katanya disambut tawa hadirin.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus