Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Dokter Berbiaya Murah dari Tangerang Selatan  

Kisah dokter yang mau dibayar murah kini sulit ditemukan. Tapi di Tangerang Selatan, dokter Yuli Supardi sangat terkenal dengan biaya yang terjangkau.

20 Mei 2017 | 17.00 WIB

Ilustrasi dokter. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi dokter. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Kisah dokter yang mau dibayar murah kini sulit ditemukan. Tapi, di Tangerang Selatan, dokter Yuli Supardi sangat terkenal dengan biaya pengobatannya yang terjangkau.

Dokter Yuli, yang berpraktik di Jalan Acacia Nomor 1528, Kompleks Bukit Nusa Indah, Serua, sudah lebih dari 20 tahun melayani warga sekitar dengan biaya pengobatan yang murah.

Erna Emiati, 41 tahun, warga Ciputat yang juga salah seorang pasien, mengatakan sudah belasan tahun berobat dan cocok dengan obat yang diberikan oleh dokter Yuli.

Baca: Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM

”Saya berobat biasa bayarnya Rp 28 ribu kalau di dokter lain pernah harganya mencapai Rp 200 ribu. kalo bayar tergantung sakitnya soalnya obatnya beda-beda,” katanya saat ditemui Tempo, Selasa, 16 Mei 2017.

Selain Erna, salah satu pasien dokter Yuli, yakni Euis Rahmawati, 27 tahun, warga Bintaro sektor 9, juga tidak mau berobat ke tempat lain apabila ada anggota keluarganya yang sakit.

”Saya tau dokter Yuli ini dari bapak saya, bapak saya sampai saat ini masih berobat di sini, saya dan anak saya juga berobat di sini, sampai kenal dengan dokternya,” ucapnya.

Saat ditemui, dokter Yuli Supardi mengatakan dirinya memang bertujuan menolong warga sekitar sekaligus menggali ilmu kedokterannya.

”Karena masyarakat di sini rata-rata menengah ke bawah jadi harga tidak terlalu mahal. Ambil syaratnya aja sekitar Rp 10-15 ribu per orang,” ujarnya.

Baca: Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP

Masyarakat pun, kata Yuli, sangat antusias berobat dengannya dimulai ketika buka praktik sejak 1997 hingga saat ini, banyak masyarakat yang mempercayakan dirinya untuk mengobati.

”Kalau dulu saya masih sanggup meladeni banyak pasien, sekarang sudah dibatasi dengan waktu praktik yang dikurangi,” ucap alumnus Universitas Andalas, Padang, ini.

Yuli juga menambahkan bahwa dirinya dengan para pasien yang sudah berlangganan saat ini seperti layaknya saudara karena bertahun-tahun apabila pasien sakit langsung berobat di tempatnya.

MUHAMMAD KURNIANTO



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus