Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Mistis Keangkeran Sungai Ciliwung versi Warga

Lokasi tempat ditemukannya bocah yang diduga hanyut di Sungai Ciliwung, dikenal angker.

7 Desember 2019 | 17.01 WIB

Suasana kolong Jembatan Sempur yang diklaim warga sebagai titik angker sungai Ciliwung di Sempur Kota Bogor, Jumaat malam 6 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Perbesar
Suasana kolong Jembatan Sempur yang diklaim warga sebagai titik angker sungai Ciliwung di Sempur Kota Bogor, Jumaat malam 6 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor -Kejadian yang menimpa bocah bernama Syahdan, 12 tahun, karena terpeleset di area sungai Ciliwung, mengingatkan Ketua RT 01/07 Kelurahan Sempur, Amarullah, akan cerita mistis. Pasalnya dari tahun ke tahun, sungai yang berhulu di setu itu selalu memakan korban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Amar menyebut lokasi kejadian angker. Karena penghuni sungai seolah meminta tumbal dari tahun ke tahun. "Penunggu di sini item tinggi gede, dia bersemayam di pohon kapuk itu," ucap Amar sambil menunjuk sebuah pohon besar di Taman Sempur, Kota Bogor, Sabtu 7 Desember 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, keangkeran sungai Ciliwung bukan hal aneh bagi warga yang tinggal dibantaran. Karena aneka ragam kejadian misteri sering terjadi. Bahkan warga setempat pun pernah menjadi korban.

Ia mengatakan di awal kejadian, arwah sang korban mendatangi rumah warga meminta tolong untuk menutup atau melarang siapapun main dan berenang di lokasi kejadian. "Tiga hari berturut-turut setiap rumah didatangi oleh arwah yang penasaran," kisah Amar.

Selain tiap tahun selalu memakan korban, Amar menyebut di area Ciliwung sering terdengar suara gamelan atau karinding (musik khas Sunda), terutama di bawah jembatan Sempur sering terdengar suara musik itu berasal. Namun keangkeran itu saat ini tidak terlalu sering terdengar, karena kolong jembatan sudah difasilitasi penerangan. "Dulu mah, gelap banget dan hal aneh sering ada disana," ucap Amar.

Amar mengatakan hal itu wajar baginya. Dia mengatakan sebagai warga pribumi asli di situ dia sedikit banyak tahu tentang mitos atau cerita legenda seputaran Ciliwung. Dia menceritakan konon dulu saat masih jaman kerajaan Pajajaran di area tersebut ada batu besar dan batu itu di klaim sebagai tempat bertapanya raja-raja Pajajaran alias Prabu Siliwangi.

"Sehingga sampai sekarang Ciliwung disebut sebagai sungai termasyur milik Bogor, yang dulunya adalah pusat kerajaan Pajajaran," kata Amar.

Secara tidak langsung, Amar ingin menginformasikan kepada seluruh warga masyarakat yang bermain di Sempur, harus bisa menjaga tata krama dan menjaga adab. Dia menyebut karena Bogor itu baik kota atau kabupatennya, memiliki atau syarat dengan mistis kelegendaan Pajajaran. "Ya maklum anak zaman sekarang sudah kebanyakan tidak banyak yang tahu tentang sejarah Bogor," ucap Amar.

Seorang warga lainnya, Nurry 36 tahun, mengatakan hal serupa. Di lokasi yang sering terjadi kecelakaan dan memakan korban itu sejak dulu sudah sangat angker. Bahkan orang tua pribumi di sana, sering berpesan untuk tidak asal bicara dan main-main. "Ya katanya takut ada yang keganggu, karena di sekitar sini banyak penunggunya dan ada sejak jaman (kerajaan) Pajajaran, bahkan sejak (kerajaan) Salaka Negara," ucap Nurry.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus