Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Setengah Bungkus Nasi Uduk dari Kampanye Akbar Prabowo

Ini adalah cerita dari para siswa penari ratoh jaroe yang sudah diundang tapi batal tampil dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion GBK Senayan

8 April 2019 | 10.29 WIB

Cerita Setengah Bungkus Nasi Uduk dari Kampanye Akbar Prabowo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ini adalah cerita dari para siswa penari ratoh jaroe yang sudah diundang tapi batal tampil dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion GBK Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 7 April 2019. Sebanyak seratus siswa asal beberapa SMA di Jakarta itu harus gigit jari sekalipun sudah siap di belakang panggung sejak kampanye dibuka dengan salat subuh berjamaah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami sudah menunggu sejak Pukul 04.09," ujar seorang siswi penari itu usai kampanye bubar, Minggu siang.

Berdasarkan rundown acara yang ditunjukkannya, mereka seharusnya tampil 15 menit antara Pukul 06.45 sampai 07.00. Berada di urutan setelah penampilan Rhoma Irama dan Sabyan Gambus (Nissa Sabyan), jadwal itu memang mencantumkan mata acara Tari Saman Aceh dan Rampak Bedug. "Jenis tarian diganti dengan Ratoh Jaroe," katanya.

Sejumlah siswi penari ratoh jaroe yang batal tampil di Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion GBK Senayan, Minggu 7 April 2019. Tempo/Imam Hamdi.

Sejak sampai di GBK, kata siswi yang menolak namanya disebutkan ini, para penari telah mengenakan kostum yang disediakan panitia. Tapi mereka terus menunggu bersama penampil lainnya. Mendekati Pukul 09.00, para penari sempat mengeluh dan mempertanyakan kapan tampil. Selain itu, para penari juga telah merasa lapar karena belum sarapan.

"Akhirnya kami diberi makan sekitar jam 09.15," ucapnya. Panitia membagikan nasi uduk dengan lauk telor, bihun, dan orek tempe. "Satu bungkus kami makan berdua," katanya menambahkan.

Seorang siswa penari ratoh jaroe menunjukkan agenda acara dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Stadion GBK Senayan, Minggu 7 April 2019. Siswa itu bersama sekitar 100 rekannya batal tampil meski telah menunggu sejak subuh. Tempo/Imam Hamdi.

Setelah mereka selesai makan, kata dia, panitia baru memberi tahu bahwa penari ratoh jaroe batal tampil.  "Yang ngasih tahu pelatih," kata seorang siswi lain menambahkan.

Meski tidak tampil, keduanya mengungkapkan kalau panitia kampanye akbar Prabowo-Sandi telah memberikan honor Rp 100 ribu per orang. Tapi tetap saja mereka merasa kecewa karena batal tampil. "Dan kami dibiarkan menunggu lama di belakang panggung."

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus