Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KITA sebut saja namanya Amanda. Usianya 34 tahun ketika pada 2000 lalu mendatangi kantor tabloid Pop di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur. ”Saya minta difoto, Pak,” kata-nya. Bagi media syur yang telah terbit sejak 1998 ini, hal semacam itu sudah bukan barang baru. Hampir setiap minggu ada saja remaja atau tante-tante yang minta difoto. ”Kami bawa dia untuk foto di luar,” ujar Slamet Wiyono, pengelola tabloid itu. Mereka menggunakan kamar sebuah flat di Jakarta Timur sebagai tempat pengambilan gambar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo