Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dampak Formula E: Riset Indef Dipamerkan, Studi Kelayakan Jakpro Ditutupi

Gubernur Anies memamerkan riset INDEF tentang dampak penyelenggaraan Formula E. Di sisi lain DPRD mendesak dokumen studi kelayakan dibuka

25 Juni 2022 | 12.25 WIB

(Dari kiri ke kanan) Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Formula E Ahmad Sahroni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan pelaku UMKM Ruli Renaldi saat konferensi pers terkait gelaran Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juni 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
material-symbols:fullscreenPerbesar
(Dari kiri ke kanan) Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Formula E Ahmad Sahroni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan pelaku UMKM Ruli Renaldi saat konferensi pers terkait gelaran Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juni 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta E-Prix terselenggara dengan lancar dan sukses. Menurut dia, dunia akan menyadari Jakarta dapat menghelat acara internasional yang terbaik dalam sejarah delapan tahun penyelenggaraan Formula E

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dunia internasional menyadari bahwa kami, bangsa Indonesia, bisa menyelenggarakan event global setara, bahkan terbaik, di antara Formula E yang pernah ada," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Juni 2022.

 

Anies Baswedan menambahkan, Formula E Jakarta telah memberikan dampak ekonomi. Dia memamerkan hasil kajian Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) sehubungan dengan dampak ekonomi tersebut. 

 

Namun mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak menjabarkan hasil kajian dampak ekonomi dalam studi kelayakan atau feasibility study (FS) penyelenggaraan Formula E. Pembuatan studi kelayakan menjadi tanggung jawab PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

 

Hingga kini Anies maupun Jakpro tak kunjung membuka dokumen studi kelayakan Formula E untuk publik. Padahal sejumlah anggota dewan mendesak transparansi dalam perhelatan balap mobil listrik itu.

 

"Dari dokumen studi kelayakan kami dapat mengetahui target dari dampak ekonomi dan pengeluaran total dari penyelenggaraan Formula E. Apakah setelah penyelenggaraan target-target tersebut tercapai atau tidak," ujar Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, saat dihubungi Tempo pada Jumat sore, 24 Juni 2022

Politikus PSI itu menjelaskan bahwa dirinya tidak memahami apa alasan dokumen studi kelayakan
Formula E yang dibuat Jakpro tersebut tidak dibuka hingga hari ini. "Apa yang ditutup-tutupi," kata dia.

 

Temuan INDEF soal Dampak Ekonomi Formula E

 

Selain dampak ekonomi, INDEF menganalisis kepuasan pengunjung terhadap gelaran Formula E. Lembaga riset itu menghimpun data-data dari 1.555 responden untuk pendekatan kuantitatif dan 71 responden untuk pendekatan kualitatif. 

 

Berikut hasil studi Indef yang dipaparkan Anies:

  1. Penyelenggaraan Jakarta E-Prix memberikan dampak ekonomi yang mencapai Rp 2,6 triliun dan berhasil ‘mendongkrak’ pertumbuhan PDB DKI sebesar 0,1 persen;
  2. Pembelian tiket ditambah dengan pengeluaran pengunjung Jakarta E-Prix mencapai Rp 52,04 miliar;
  3. Transaksi pengunjung UMKM mencapai Rp 4,54 miliar;
  4. Sebanyak 92 persen responden mengatakan sangat puas dan puas dengan pelaksanaan Jakarta E-Prix secara umum;
  5. Sekitar 42 persen pengunjung menyatakan tertarik untuk menjadi bagian dari gerakan sustainable city;
  6. Sebanyak 45 persen pengunjung adalah millenials, artinya E-Prix adalah moda yang sangat efektif untuk mengenalkan mindset kepada generasi mendatang, tentang ekonomi ramah lingkungan yang berkelanjutan;

 

Tempo menghadiri langsung paparan kajian Indef di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Juni 2022. Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M. Rizal Taufikurahman menyampaikan penyelenggaraan Formula E berpotensi menyumbang 0,08 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 2,638 triliun. 

Berikut kesimpulannya:

  1. Angka Rp 2,638 triliun merupakan dampak ekonomi total penyelenggaraan Formula E mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan balapan
  2. Angka ini terdiri dari dampak ekonomi langsung dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta atas terselenggaranya Jakarta E-Prix 2022
  3. Potensi pertumbuhan PDRB Jakarta sebesar 0,105 persen atau Rp 2,041 triliun. Indikatornya adalah:Konsumsi rumah tangga naik 0,485 persen, Investasi naik 0,32 persen, Inflasi meningkat 0,034 persen, Penyerapan tenaga kerja naik 0,091 persen, Upah riil meningkat 0,121 persen
  4. Dampak ekonomi langsung diproyeksikan mencapai Rp 597 miliar. Komponen penghitungan tersebut antara lain: Nilai belanja modal atau capex Rp 213 miliar, Belanja operasional atau opex Rp 112 miliar, Biaya komitmen Formula E 12 juta pound sterling atau Rp 216 miliar, Transaksi pengunjung UMKM Rp 4,54 miliar, Pengeluaran pengunjung dan pembelian tiket Formula E Rp 52,4 miliar.

"Jadi total ekonominya yang diperoleh dari kegiatan itu (Formula E) bukan ke perusahaan, tapi justru ke perekonomian Jakarta," kata Kepala Pusat Makro dan Keuangan INDEF M. Rizal Taufikurahman. 

 


Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus