Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, geram melihat pembangunan Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, mangkrak. Tak ada pekerja di bangunan itu. Hanya dua orang yang tinggal sembari menunggu kapan proyek itu kembali berjalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Pengurus Masjid Al Barkah, Ahmad Satiri, bahkan tak berkomentar banyak perihal keresahan warga soal pembangunan masjid yang mandek itu. "Saya belum bisa menjelaskan yang gamblang. Setelah ini kami mau pertemuan dulu sama masyarakat. Apa keputusannya, nanti saya kabari," kata Ahmad, saat ditemui di teras Al Barkah, Jumat, 3 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rahim—nama samaran—warga yang ikut mempertanyakan alasan masjid itu tak rampung seperti ditentukan awal antara pengurus masjid dan kontraktor. Bahkan pengurus masjid, kata Rahim, tak menjelaskan apa persoalan pembangunan itu terhenti. "Warga uda geram sama nadzir (pengurus) masjid, kapan masjid bisa selesai? Tapi mereka malah memberi alasan sana-sini," tutur Rahim.
Dia menjelaskan, warga yang tinggal di sekitar masjid kini memilih diam. Mereka bahkan tak mau berurusan dengan proyek masjid yang tak selesai dibangun itu. Warga memilih tak mau bicara banyak karena merasa tak mendapat jawaban jelas masjid batal rampung sejak 2023.
"Warga di sini hanya diam. Enggak mau ikut campur urusan masjid. Dia (nadzir) yang berbuat dia bertanggung jawab," ujarnya. Dia menyatakan warga peduli terhadap pembangunan masjid itu. "Tapi mau mengadu ke mana mereka belum paham," tutur dia kepada Tempo.
Al Barkah dibangun dengan perencanaan tiga lantai. Gedung bangunan ini berdiri tepat di belakang bangunan masjid lama, yang berada di bibir jalan. Al Barkah digeser ke belakang karena direncanakan ada pembangunan lintasan kendaraan lintas raya terpadu atau LRT.
Dalam perencanaanya masjid ini dibangun pada 4 Juli 2022, dan ditargetkan rampung pada 4 Juli 2023. Namun niat itu batal. Kini bangunan itu masih kosong melompong. Dia baru berbentuk gedung tiga lantai. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan biaya pembangunan masjid sebesar Rp 9,75 miliar kepada kontraktor, Ahsan Hariri.
Dia mengatakan pembayaran duit proyek masjid sebesar Rp 9,75 miliar sudah diberikan. Duit itu diberikan ke Ahsan sebanyak tiga kali. "Ini saya mau perjelas sama kontraktor. Alasannya apa sampai pembangunan seperti ini (mangkrak)," ujar dia.
Pengurus masjid itu menjelaskan, pertemuan dengan masyarakat itu akan melibatkan Ahsan, pemborong bangunan Al Barkah. Namun dia belum menjelaskan kapan pertemuan itu diadakan. Ahmad hanya menjelaskan bahwa pertemuan itu nanti untuk menjelaskan alasan pembangunan masjid itu tak rampung. "Nanti pertemuan di kantor kelurahan disaksikan sama masyarakat," tutur Ahmad.
Rahim tak mau berkomentar banyak perihal rencana pertemuan membicarakan proyek masjid ini. Menurut dia, masyarakat hanya masjid itu selesai dibangun. Dipakai salat berjamaah. "Tapi kenyataannya di luar dugaan, duitnya sudah dibagi-bagi dan diambil sama pemilik proyek PT Segara Bangun Sejahtera, Bapak Hasan Hariri," tutur dia.
Pilihan Editor: Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak