Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Defisit Beras Semakin Panjang

Periode defisit beras pada 2024 diperkirakan berlangsung lebih panjang lantaran mundurnya masa tanam.
 

27 Desember 2023 | 00.00 WIB

Petani menjemur gabah saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. TEMPO/Prima mulia
Perbesar
Petani menjemur gabah saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. TEMPO/Prima mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ringkasan Berita

  • Petani menunda menanam padi karena hujan belum stabil.

  • Defisit neraca beras berpotensi lebih panjang daripada biasanya.

  • Produksi beras yang berkurang akan berimbas pada harga.

DAMPAK fenomena iklim El Nino diperkirakan masih panjang terhadap pasokan pangan di Tanah Air. Musim kering ini menyebabkan mundurnya masa tanam padi yang akan berimbas pada bergesernya masa panen raya kali ini. 

Musim tanam yang biasanya dimulai pada Oktober-November kini mundur ke Desember, bahkan Januari mendatang. Akibatnya, masa panen ikut mundur dari seharusnya dimulai pada Februari bergeser menjadi Maret atau April. 

Berdasarkan pantauan Tempo di beberapa sentra produksi padi, petani baru mulai menanam pada bulan ini. Petani di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, misalnya, baru mulai masuk masa tanam setelah wilayahnya diguyur hujan.

"Kami mulai menanam pada pekan lalu," ujar Ismail, petani asal Kecamatan Patampanua, Pinrang, kepada Tempo, kemarin. Ia memperkirakan panen berlangsung pada pertengahan Maret 2024. 

Mundurnya masa tanam juga terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Suganda, petani asal Desa Pegagan Kidul, juga baru mulai menanam sekitar dua pekan lalu. Ia mengatakan masa tanam terlambat dibuka lantaran air tidak kunjung masuk ke saluran irigasi. 

Metode tanam pun dilakukan dengan penyemaian yang tidak membutuhkan terlalu banyak air. Tujuannya supaya ketika air sudah masuk ke saluran irigasi, ia bisa segera mengolah lahan dan langsung menanam. "Mudah-mudahan tidak kena banjir," kata pria 58 tahun itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus