Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mengalami kendala keterbatasan lahan untuk lokasi pengungsian ratusan korban kebakaran di Jatinegara, tepatnya di dua kelurahan Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu, 21 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada keterbatasan lahan. Baru ada dua tenda yang dibangun di RW 01 Kelurahan Rawabunga dan satu tenda di RW 06 Balimester," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah saat melakukan inspeksi ke Rawabunga.
Pantauan di lokasi, dua tenda telah dibangun di RW01 Rawabunga, tepatnya di sisi rel perlintasan kereta api listrik (KRL), masing-masing berukuran 5 x 10 meter persegi dan 6 x 12 meter persegi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, di RW06 Jalan Jenderal Urip Balimester terpasang satu tenda pengungsian berukuran 6 x 12 meter persegi menempati pekarangan mes milik TNI Angkatan Darat. Tenda tersebut masing-masing berkapasitas 20 hingga 30 orang.
Menurut Irmansyah, keberadaan tenda pengungsian belum mampu menampung seluruh korban kebakaran yang berjumlah 452 jiwa.
Sebagian korban yang tidak tertampung memilih mengungsi menuju Masjid Al Barokah di RT04/RW01 Rawabunga, sementara sisanya memilih menumpang ke rumah kolega yang selamat dari kebakaran.
Irmansyah menambahkan bahwa bantuan logistik lain berupa empat unit toilet portabel telah ditempatkan di lokasi pengungsian berikut 20 selimut.
"Kecamatan dan kelurahan melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur sudah mengirim bantuan makanan instan dan air minum," katanya.
Bantuan makanan buat para korban kebakaran di Jatinegara itu juga telah dikoordinasikan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) yang akan membuka dapur umum mulai Minggu pagi 22 September 2019. "Kalau untuk makan siang dan malam hari ini, sudah disiapkan makanan instan, seperti roti dan mi," demikian Irmansyah.
ANTARA