Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dishub DKI Targetkan Seluruh Angkot Gabung Jaklingko pada 2026

Kendala yang dihadapi Dishub DKI untuk mengajak angkot biasa bergabung dengan Jaklingko salah satunya masalah investasi.

15 Oktober 2022 | 14.36 WIB

Penumpang berada di dalam angkutan kota di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 4 September 2022. Sejumlah sopir angkutan kota di kawasan tersebut meminta kepada pemerintah untuk segera membuat regulasi penyesuaian tarif angkutan umum seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perbesar
Penumpang berada di dalam angkutan kota di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 4 September 2022. Sejumlah sopir angkutan kota di kawasan tersebut meminta kepada pemerintah untuk segera membuat regulasi penyesuaian tarif angkutan umum seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan seluruh angkutan kota atau angkot tergabung dalam satu sistem transportasi pada 2026. Sebab, untuk membawa angkot biasa bergabung dalam sistem Jaklingko membutuhkan proses panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Kalau enggak salah 2026 semua sudah tergabung dalam sistem Jaklingko. Kalau sudah tergabung, maka tidak ada lagi angkot biasa,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Perhubungan Anton R. Parura kepada Tempo saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ia belum bisa memastikan lantaran tidak membawa data yang dibutuhkan untuk menjelaskan hal tersebut. “Kurang lebih segitu, deh, mudah-mudahan benar. Saya enggak pegang datanya, tapi ada targetnya bahwa tahun sekian sudah semua dalam satu sistem transportasi di Jakarta,” ujar Anton.

Ia mengklaim tidak ada kendala dalam upaya mengajak angkot biasa untuk bergabung dengan Jaklingko. Belum tergabungnya angkot biasa dalam sistem Jaklingko lantaran jumlahnya yang mencapai ribuan, sehingga membutuhkan waktu.

“Angkot di luar Jaklingko secara perlahan pasti akan diintegrasi dengan busway (Transjakarta), semua. Tidak ada kendala cuma ini, kan, ribuan, puluhan ribu. Jadi harus bertahap, tidak mungkin satu tahun selesai, enggak mungkin dua tahun selesai,” kata Anton.

“Nah, sekarang udah 2000-an yang sudah terintegrasi dengan busway yang sudah masuk sistem Jaklingko. Ini kan ada 13 ribu yang harus diubah, enggak bisa membalikan telapak tangan,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi untuk mengajak angkot biasa bergabung dengan Pemprov DKI, salah satunya masalah investasi.

“Terus dilakukan upaya komunikasi, memang ada beberapa kendala terkait dengan investasi karena mereka, kan harus meremajakan tapi ini kami bantu karena mereka butuh berkontrak itu akan dapat pembiayaan dari bank,” katanya di waktu terpisah.

MUTIA YUANTISYA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus