Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KARTINI berlari menuju kamarnya, tak kuasa menahan air mata. Dia merayap ke kolong tempat tidur, menyendiri dalam kesedihan. Beberapa saat sebelumnya, dia masih berlutut di hadapan ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, agar diizinkan melanjutkan sekolah ke Hogere Burger School (HBS, setingkat sekolah menengah) di Semarang. "Tidak," jawab sang ayah tegas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo