Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Benarkah warga Indonesia jeri dengan bacaan sastra atau bacaan apa pun yang dianggap "berat"? Richard Oh, pemilik jaringan Toko Buku QB, Jakarta, akan menggelengkan kepala. Menurut pengalamannya, novel sastra asing yang pekat bernuansa sastra justru lebih dicari orang. "Pembaca Indonesia bukan pembaca romansa pop yang cengeng," kata Richard.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo