Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETIKA Joko Widodo mengumumkan keberadaan Tim Transisi pada 5 Agustus lalu, Muhaimin Iskandar gundah. Ia merasa tak diajak berbicara tentang pembentukan tim yang akan merumuskan program kerja peralihan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, yang menyokong Jokowi dalam pemilihan presiden, Muhaimin merasa berhak dilibatkan dalam kegiatan politik presiden terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo