Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Tidak semua anak dapat membaca. Fakta inilah membuat Xylone Margareth Andariska (8 tahun) berfikir bagaimana membuat sebuah ide yang dapat membuat anak-anak tersebut mampu membaca dengan lancar. Bocah yang tinggal di kawasan Margorejo, Wonocolo, Surabaya, ini lantas membuat sebuah gambar unik yang diberi judul 'Alphabet Car'.
Gambar ini bercerita tentang mobil dengan bentuk huruf alfabet seperti A, P, B, Z, X, Y dan sebagainya. Huruf-huruf yang dibentuk menyerupai mobil itu diberi roda, lengkap dengan jendela, dan penumpang di dalamnya. Berjajar, mengelilingi sebuah taman yang hijau. Di sekliling taman tampak banyak anak-anak yang sedang bermain. Di baju mereka juga tergambar beragam huruf.
"Adik saya waktu itu belum bisa membaca. Saya ingin adik saya dan mereka yang belum bisa membaca dapat belajar membaca melalui mobil-mobil berbentuk huruf alfabet," kata Xylone di Bandung, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca: Gantengnya Toyota Avanza Tigre, Tak Kalah dari Mitsubishi Xpander
Xylone, siswa kelas 3 SDN Margorejo 3, Wonocolo, Surabaya, ini merupakan pemenang utama lomba gambar Toyota Dream Car Art Contest Indonesia 2018.
Sebagai pemenang utama, ia berhak mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi tingkat global di Tokyo, Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Shahnaz Natashya Haque, public figure dan pemerhati anak yang menjadi salah satu juri, mengatakan bahwa karya atau lukisan Xylone merupakan imajinasi luar biasa dari seorang bocah berusaha 8 tahun.
Xylone, kata Shahnaz, mampu membuat karya yang menginspirasi banyak orang untuk belajar membaca melalui imajinasinya tentang mobil. "Idenya sebetulnya sederhana, membuat mobil dengan bentuk huruf alfabet sehingga semua orang bisa belajar membaca. Ide inilah yang membuat karya Xylone terpilih sebagai pemenang," kata Shahnaz. Gambar hasil karya finalis Toyota Dream Car Art Contest dipamerkan di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, Bandung, 13-15 Juli 2018.
Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) merupakan inisiatif Toyota Group secara global dalam merangsang kreativitas anak-anak usia sekolah yang dilaksanakan sejak tahun 2004 dan telah memasuki penyelenggaraan ke-12 pada tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Melalui TDCAC, Toyota Group mengajak anak-anak di seluruh duniadan khususnya di Indonesia, untuk berbagi ide mengenai mobilitas masa depan dengan cara menggambar mobil impiannya.
Setiap ide cemerlang diyakini berawal dari sebuah mimpidan lomba ini diharapkan mampu mendorong dan memelihara kreativitas anak-anak Indonesia sebagai generasi penerus di masa depan.
Baca: Toyota Corolla Sport Hatchback Diluncurkan, Ini Kelebihannya
Rangkaian kegiatan TDCAC ke-12secara global sudah berlangsung sejak pengujung tahun 2017 lalu.Di Indonesia, rangkaian TDCAC dimulai dari program sosialisasi padaNovember 2017 hingga Januari 2018, dan tahap akhir pengumuman pemenang dilakukan di bulan Juli 2018.
Sama dengan tahun sebelumnya, TDCAC kali ini terbagi menjadi 3 kategori usia, yaitu kategori 1 untuk peserta berusia di bawah 8 tahun, kategori 2 untuk usia8—11 tahun, dan kategori 3 untuk usia antara 12—15 tahun.
Darmawan Widjaja Direktur PT Toyota Astra Motor mengatakan bahwa penyelenggaraan TDCAC 2018mendapatkan animo semakin besar dari anak-anak Indonesia. "Tahun yang gambar masuk ke panitia sebanyak 10.805 karya, meningkat62 persendibandingkan tahun lalusebanyak 6.720 gambar," kata Darmawan.
Darmawan berharap di masa depan akan semakin banyak anak-anak Indonesia ikut berpartisipasi dalam lomba ini sehingga dapat mewadahi generasi muda mengembangkan bakat senidengan mendorong kreativitas mereka melalui proses menggambar mobil impian mereka.
Baca: Gantikan Bahan Bakar Fosil, Toyota Gunakan Hidrogen di Pabrik
Selain Shahnaz Haque, para juri TDCAC terdiri dari Nasril Syahrial dari Kementrian Pendidikan Nasional, Sigit Purnomo yang merupakan Visual Editor di Kids Magazine, Anto Motulz sebagai pakar menggambar dan media sosial, serta perwakilan dari manajemen Toyota-Astra Motor. "Biarkan anak-anak ini mengembangkan imajinasi mereka tentang masa depan. Beri mereka kebebasan untuk berkarya," kata Anto Motulz.