Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Gandeng ITDP, MRT Kembangkan TOD di Pembangunan Fase 2

PT MRT Jakarta berjanji pembangunan moda transportasi ini akan lebih terintegrasi di fase ke-2

11 Juli 2019 | 23.11 WIB

Warga menyaksikan penampilan band Militer Inggris di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019. Para personel yang terdiri dari George Bailey, Andrew McEnna dan Demian Thomas tersebut mengenakan seragam ala upacara Trooping the Colour. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Warga menyaksikan penampilan band Militer Inggris di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019. Para personel yang terdiri dari George Bailey, Andrew McEnna dan Demian Thomas tersebut mengenakan seragam ala upacara Trooping the Colour. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar menuturkan akan menerapkan konsep pengembangan kawasan berorientasi transit alias transit oriented development (TOD) dalam pembangunan kereta moda raya terpadu (MRT) fase 2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MRT Jakarta merancang desain konstruksi kereta yang terintegrasi dengan moda transportasi lain, pedestrian untuk pejalan kaki, dan jalur pesepeda. "Jadi fase 2 sembari kami membangun infrastruktur MRT, kami juga mulai bangun fasilitas-fasilitas yang memudahkan konektivitas atau interkoneksi dengan moda transport yang lain sekaligus membangun TOD," kata William saat dihubungi, Kamis, 11 Juli 2019.

Hari ini PT MRT Jakarta dan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia menandatangani nota kesepahaman soal studi integrasi antar moda serta optimalisasi konektivitas pejalan kaki dan sepeda di sepanjang koridor MRT.

Salah satu poin perjanjiannya adalah meningkatkan konektivitas stasiun MRT dengan jenis transportasi lain, pejalan kaki, dan pesepeda.

Jalur-jalur khusus untuk mengakomodasi tiga unsur itu, William menambahkan, akan masuk dalam desain TOD MRT fase 2. Menurut dia, MRT Jakarta sedang merancang desain TOD. "Akan satu kesatuan nantinya saat pengerjaan," ujar dia.

William menyebut, PT Mass Rapid Transjakarta belajar dari pengerjaan proyek fase 1 kereta bawah tanah itu. Sebab, desain MRT fase 1 sedari awal tak terintegrasi dengan transportasi lain ataupun jalur pejalan kaki.

Integrasi antar moda ini mendapat perhatian dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia sempat menyinggung rancangan stasiun MRT fase 1 yang tak terhubung dengan halte transjakarta. Karena itulah desain konektivitas Stasiun MRT HI dengan halte Bundaran HI baru dibuat menjelang peresmian MRT. "Fase 2 itu akan kami integrasikan karena kami belajar dari (pembangunan) fase 1," kata William.

MRT fase 2 dengan rute Bundaran HI-Kota akan melintang sepanjang 8,3 kilometer. Tujuh stasiun baru akan dibangun, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota. Peletakan batu pertama dilakukan bersamaan dengan peresmian MRT Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) pada 24 Maret 2019 oleh Presiden Joko Widodo.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus