Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Banten magnitudo 6,9 sempat membuat operasional kereta ringan atau LRT Jakarta dihentikan sementara. Sebelumnya, evakuasi dilakukan terhadap seluruh penumpang dan calon penumpang yang masih berada di stasiun.
"Saat gempa, operasi LRT kami stop kurang lebih dua jam. Tadi datanya dari pukul 19.06-20.50 WIB," kata Communication Manager PT LRT Jakarta, Melisa Suciati, saat dihubungi, Jumat malam, 2 Agustus 2019.
Melisa menuturkan, evakuasi dilakukan dengan cara memastikan semua penumpang kereta dan calon penumpang di stasiun segera turun dan berada di tempat yang aman. Evakuasi menggunakan jalur yang sudah disediakan.
Tidak hanya penumpang dan calon penumpang, Melisa juga menyebut koordinasi evakuasi juga dilakukan terhadap semua staf. "Untuk memastikan mereka aman dan selamat."
Sambil tetap memantau perkembangan dari BMKG apakah ada gempa susulan atau tidak, LRT Jakarta mengaku mengecek semua fasilitas. Mulai dari rel kereta, fasilitas dalam kereta, dan sejumlah fasilitas yang ada di stasiun LRT. "Alhamdulillah semua aman, tidak ada kerusakan," ujarnya.
Saat ini, LRT Jakarta masih dalam tahap uji publik dan belum mengenakan tarif kepada penumpang. Selama uji publik, penumpang dapat naik dan turun di Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome Rawamangun, kecuali Stasiun Pegangsaan Dua.
Rangkaian panjang uji publik ini dilakukan dengan dalih untuk memastikan kesiapan pengoperasian sebelum LRT Jakarta diresmikan. Seperti diketahui target pengoperasian kereta ringan dengan jalur melayang ini telah meleset jauh sejak target awal penyelenggaraan Asian Games tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini