Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan belum menerima laporan akan diselenggarakannya doa bersama yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sampai dengan saat ini kita belum mendapatkan informasi akan adanya aksi baik di sekitar MK, maupun tempat-tempat yang lain," kata Harry di kawasan Kantor Bawaslu RI, Senin, 27 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GNKR berencana menggelar doa bersama atas meninggalnya sejumlah orang akibat kerusuhan yang terjadi pada 22-23 Mei lalu. Agenda tersebut direncanakan digelar sore ini.
Namun belakangan, Anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 Bernard Abdul Jabbar menyatakan kegiatan itu ditunda dan akan digelar Rabu, 29 Mei mendatang. Alasannya karena belum ada pemberitahuan resmi ke kepolisian.
Adapun hari ini, barrier beton dan kawat berduri di depan kantor Bawaslu, KPU, Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi diangkut oleh polisi. Pembongkaran dilakukan menyusul situasi di Jakarta yang semakin membaik. Lalu lintas pun akan kembali normal.
Harry mengatakan jika ada aksi lain dalam beberapa hari kedepan, seperti yang direncanakan GNKR, polisi belum tentu melakukan penutupan jalan seperti pada aksi 21-22 Mei. "Tidak harus menutup arus atau mengalihkan arus," kata dia.